Merdeka.com – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat tipis di perdagangan hari ini, Senin (2/3). Sore ini, Rupiah ditutup di Rp14.265 per USD atau menguat tipis dibanding pembukaan tadi pagi di Rp14.337 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan. Rupiah sempat melemah ke level Rp14.408 per USD siang tadi atau usai Presiden Jokowi mengumumkan Indonesia positif virus corona.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, BI terus memonitor kondisi penyebaran virus Corona secara global dan pengaruhnya ke pasar keuangan. Menurut penilaian BI, intensitas virus corona di China sudah mulai mereda.
Namun, pasca ditemukan penyebaran virus di luar China ketidakpastian ekonomi global justru semakin berkepanjangan. Hal ini kemudian membuat investor global menarik dananya dari negara berkembang dan beralih ke aset yang lebih aman.
“Investor global menarik penempatan dananya di pasar keuangan negara berkembang dan mengalihkan kepada aset keuangan dan komoditas yang dianggap aman,” ujar Perry di kantornya, Senin (2/3).
Dia menyatakan, para investor cenderung menarik dana dan mengkonversikannya ke uang tunai atau memasukkannya ke bentuk investasi lain seperti emas atau US Treasury bond (surat berharga pemerintah AS). Menurutnya, kondisi ini menekan pasar keuangan dunia dan memberikan tekanan depresiasi cukup tajam pada banyak mata uang global, termasuk Indonesia.
Untuk itu, BI terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk menstabilisasi nilai tukar rupiah dan memitigasi dampak resiko penyebaran virus corona di Indonesia. Pemerintah telah dan akan terus meningkatkan ruang stimulus fiskal dan memberikan kemudahan berusaha di sektor riil termasuk pariwisata dan ekspor impor untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
“Bank Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas moneter, nilai tukar Rupiah, dan pasar keuangan, serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.