JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot menguat pada Jumat (28/8/2020).
Mengutip data Bloomberg rupiah sore ini, rupiah ditutup menguat 28 poin atau 0,19 persen pada level Rp 14.632 per dollar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.660 per dollar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah di akahir pekan terdorong oleh gelontoran stimulus yang diberikan pemerintah senilai Rp 180 triliun kepada sektor usaha, di tengah perpanjangan PSBB selama dua pekan kedepan yang diumumkan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.
Ibrahim memproyeksikan, resesi di kuartal ketiga tahun 2020 tidak akan terhindarkan. Namun dengan kucuran stimulus tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal keempat bisa terselamatkan.
Ibrahim mengatakan, perpanjangan masa transisi PSBB memang mendorong Indonesia masuk dalam jurang resesi, namun pemerintah terus melakukan strategi-strategi guna untuk menggairahkan pasar terutama konsumsi masyarakat yang masih stagnan.
“Pemerintah lebih agresif melakukan belanja negara dengan mengucurkan dana lebih besar lagi terutama di sektor UMKM, dunia usaha atau koperasi. Dengan begitu, maka kuartal ketiga terjadi kontraksi namun kuartal keempat akan terhindar dari kontraksi sehingga Indonesia keluar dari resesi,” kata Ibrahim.
Daya beli masyarakat yang rendah juga seiring dengan tingkat investasi yang berjalan di tempat akibat pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19.
Berbagai proyek investasi pada kuartal II mendapat pukulan berat akibat pandemi, maka dari itu ia berharap pemerintah dapat kembali menggenjot proyek infrastruktur sepanjang tahun ini.
“Infrastruktur merupakan salah satu indikator penjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Ini semua seharusnya dikerjakan secara bersamaan dengan menarik investasi baik swasta maupun asing yang kemarin terhenti karena PSBB. Sekarang bisa direalisasikan secara bertahap,” jelas dia.