Madiun – Penyegelan gudang oleh sekitar 60 buruh PT Cipta Gagas Lestari (Grup PT Wings Surya Surabaya) di Madiun meluas. Kini giliran gudang distributor produk wings di Jalan Raya Solo Jiwan juga diduduki buruh.
Akibatnya puluhan armada yang ingin mengangkut pendistribusian barang ke semua toko tertahan. Sopir armada yang berada di dalam gudang tidak berani keluar karena dihalangi oleh buruh yang mogok kerja.
“Ini belum ada titik temu hasil tuntutan kami. Kami yang mogok terpaksa melakukan penghadangan mendirikan tenda di gudang Jiwan, sama seperti di gudang jalan ring road,” ujar salah satu karyawan yang aktif sebagai pengurus Federal Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Wahyu Kurniawan kepada wartawan di gudang Jalan Raya Solo, Jiwan Madiun Senin (18/3/2019).
Pendudukan atau buruh menyebutnya dengan penyegelan dilakukan dengan mendirikan tenda di pintu gerbang gudang produk Wings Jiwan, kata Wahyu, menyusul adanya informasi sebagian barang yang ada di gudang ring road telah dipindah saat libur Minggu (18/3). Sehingga lanjut Wahyu pada buruh kontrak ini tidak ingin kecolongan oleh PT Cipta Gagas Lestari bisa mendistribusikan barang.
“Kami dapat info kemarin saat hari Minggu itu sebagian barang produk makanan yang ada di gudang ring road di pindah ke Jiwan. Makanya kami lakukan penyegelan semua gudang,” katanya.
Diungkapkan Wahyu bahwa gudang yang berada di jalan Ring Road merupakan tempat untuk khusus produk makanan. Sedangkan gudang yang berada di Jalan Raya Solo Jiwan khusus dipakai untuk produk non makanan.
“Pokoknya sebelum ada hasil mediasi kami akan berjuang. Pengacara baru Sabtu lusa sempat datang ke Madiun dari Surabaya belum ada hasil. Siang ini pengacara kita sedang mediasi di kantor Wings Surabaya,” tandasnya.
Aksi mogok dengan penyegelan dilakukan oleh buruh kontrak dengan mendirikan tenda di pintu gerbang utama gudang baik di Jiwan maupun di Ring Road.
Tenda terpal warna biru tampak dipasang oleh para buruh dengan mengikatkan ke pintu gerbang dan ke sepeda motor.
Dari data yang dihimpun detikcom, selain dukungan solidaritas atas pemecatan delapan rekan kerja, para buruh itu juga menuntut pengangkatan karyawan tetap bagi yang telah bekerja puluhan tahun. Karyawan mengaku, sejak perpindahan dari PT Wings Surya menjadi PT Cipta Gagas Lestari pada tiga tahun lalu, belum ada pengangkatan karyawan sama sekali.
“Ini ada yang sebelas tahun sejak masih PT Wings Surya menjadi PT CGL belum diangkat karyawan ada. Setiap tahun memperbarui kontrak,” ujar salah satu karyawan yang tidak mau disebut namanya.
Puluhan buruh yang mendirikan tenda di depan pintu gerbang utama itu tampak membentangkan spanduk organisasi buruh Federal Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Sebagian dari mereka tampak tiduran dengan menggelar tikar plastik.
Puluhan anggota kepolisian Polresta Madiun tampak memantau aksi mogok puluhan buruh agar tidak anarki. Sementara pihak perusahaan belum ada yang keluar untuk melanjutkan mediasi. Aksi mogok tersebut memasuki hari ketiga sejak Kamis (14/3).
PT Cipta Gagas Lestari (CGL) yang merupakan distributor produk dari PT Wings Surya menyikapi itu dengan pengenaan sanksi kepada yang melakukan aksi mogok.