0 0
Read Time:1 Minute, 14 Second

Jakarta – Amerika Serikat mengalami banjir lowongan pekerjaan. Pembukaan lowongan kerja di negeri paman Sam pada bulan April melonjak hingga 9,3 juta.

Ekonomi AS dinilai sedang berada dalam pemulihan yang cepat di tengah hantaman pandemi, maka dari itu banyak pekerjaan baru dibuka kembali. Tapi, lowongan kerja itu justru tak banyak yang mengisi.

Dilansir dari CNBC, Rabu (9/6/2021), jumlah itu merupakan angka tertinggi baru sejak tahun 2000 untuk Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.

Ketersediaan pekerjaan melonjak 32,7% di bisnis pariwisata dan perhotelan, sektor ini paling dirugikan oleh lockdown selama pandemi.

Di sisi lain, pekerjaan yang terisi hanya meningkat sebanyak 278 ribu orang saja, padahal ekonom memperkirakan pertumbuhan pekerja baru ada lebih dari jutaan orang.

Departemen Tenaga Kerja telah melakukan penyesuaian kebijakan sesuai dengan situasi pandemi dan virus yang masih cukup berbahaya. Mereka yakin angka pembukaan dan perputaran tenaga kerja dapat bertumbuh.

Salah satu tantangan besar bagi pengusaha adalah menemukan tenaga kerja yang tersedia. Masalah penitipan anak, kekhawatiran berkelanjutan tentang pandemi, dan iming-iming tunjangan pengangguran yang meningkat telah membuat angka pengangguran tetap.

Di bulan April pengangguran di AS ada 9,8 juta. Tingkat pengangguran turun menjadi 9,3 juta di bulan Mei, kira-kira sejalan dengan lowongan pekerjaan.

Tingkat perekrutan kerja juga tidak banyak berubah di bulan April, dengan jumlah 69.000 orang atau 4,2% dari total pengangguran.

“Lonjakan pembukaan lowongan kerja baru-baru ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan mengisi posisi,” kata ekonom JP Morgan Daniel Silver.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *