Merdeka.com – Direktur Bank Dunia Untuk Indonesia, Rodrigo A.Chaves, menyambangi kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak membahas perekonomian global hingga limbah plastik.
Rodrigo mengatakan, pertemuannya dengan Menko Luhut untuk menindaklanjuti sejumlah masalah yang menjadi sorotan bersama, seperti limbah plastik dan ekonomi global. Dia pun menyebut pertemuan tersebut merupakan pertemuan rutin dengan perwakilan pemerintah Indonesia.
“Jadi dari waktu ke waktu kita bersama-sama melihat masalah kepentingan bersama seperti plastik, ekonomi global dan sebagainya,” kata Rodrigo, di Kantor Kementerian, Senin (9/9).
Terkait dengan 33 perusahaan China yang memutuskan keluar dari negaranya, Rodrigo mengungkapkan, meski perusahaan tersebut keluar dari China tidak ada yang menanamkan modal di Indonesia.
“Mereka pergi ke negara lain. 23 ke Vietnam, yang lain ke Thailand, Meksiko, tetapi tidak ke Indonesia. Tentu saja presiden ingin melihat banyak investasi di negara ini yang akan menciptakan lapangan kerja yang baik bagi orang Indonesia,” tambahnya.
Menurut Rodrigo, Indonesia tidak dilirik perusahaan tersebut karena tidak masuk dalam rantai pasok global. Padahal, investasi tersebut akan meningkatkan nilai tambah untuk membuka lapangan kerja baru dan memberikan upah yang laik.
“Saya pikir bahwa tidak menjadi anggota rantai global berarti lebih sedikit investasi, lebih sedikit nilai tambah, dan seperti yang anda tahu orang dibayar, pekerja di Indonesia, dibayar untuk nilai yang mereka tambahkan ke produksi. Jadi, ini sangat penting untuk menambah nilai, sehingga pekerjaan itu diupah dengan baik, ada lebih banyak pekerjaan,” paparnya.
Rodrigo pun tidak menjawab secara rinci rekomendasi yang akan diberikan ke Pemerintah Indonesia untuk mengatasi kondisi tersebut. Dia menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meminta menterinya mencari solusi.
“Saya pikir presiden meminta menteri untuk datang dengan saran mereka sendiri, dan tentu saja pembicaraan itu akan terjadi. itulah yang terjadi,” tandas direktur Bank Dunia tersebut.