NEW YORK, KOMPAS.com – Boeing berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 6.000 karyawannya pekan ini. PHK tersebut akibat dampak pandemi corona yang menyebabkan permintaan berkurang drastis.
Pemberhentian 6.000 karyawan tersebut sebagai upaya untuk memangkas biaya operasional pabrikan pesawat Amerika Serikat ini.
Sebelumnya Boeing memang sempat menyebut akan mengurangi jumlah karyawannya sebesar 10 persen dari total karyawan di tahun 2019 sebanyak 160.000 karyawan.
“Setelah pengumuman pengurangan karyawan yang kami buat bulan lalu, dan sekarang kita telah sampai pada saat yang tidak menguntungkan karena harus memulai PHK. Kami memberi tahu 6.770 anggota tim di AS pertama kami minggu ini bahwa mereka akan diberhentikan,” kata CEO Boeing Dave Calhoun seperti dikutip dari CNBC, Kamis (28/5/2020).
Dave juga mengisyaratkan bulan depan ada 5.520 karyawan Boeing lainnya telah disetujui untuk diberhentikan.
“Saya berharap ada cara lain. Bagi karyawan yang diberhentikan, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih pribadi saya atas kontribusi yang berikan kepada Boeing, dan saya berharap yang terbaik bagi Anda dan keluarga Anda,” tambah dia.
Setelah di tahun 2019, maskapai mengalami kerugian lantaran banyak pesawat yang harus dikandangkan akibat dua kecelakaan dari 737 pesawat Max yang menewaskan 346 orang. Kini Pandemi Covid-19 membuat jumlah pemesanan makin jeblok.