0 0
Read Time:2 Minute, 15 Second

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng Kementerian BUMN untuk mendorong BUMN mencapai standar industri 4.0 lewat indikator penilaian penerapan teknologi industri 4.0 atau Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, implementasi INDI 4.0 merupakan salah satu inovasi di sektor industri untuk mempercepat proses perizinan, penyederhanaan birokrasi, dan reformasi regulasi, transformasi ekonomi yang didorong melalui Making Indonesia 4.0.

“Ini juga sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024, penerapan industri 4.0 menjadi salah satu major project dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, kontribusi nilai tambah, daya saing dan keberlanjutan industri nasional,” ujarnya usai penandatanganan MoU pelaksanaan asesmen Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) untuk BUMN di Jakarta, Kamis (22/4/2021).

Lebih lanjut Agus menjelaskan, Asesmen INDI 4.0 dilakukan untuk mengukur kesiapan BUMN dalam bertransformasi menuju industri 4.0.

Dia juga mengatakan, penandatanganan MoU ini bertujuan untuk mendukung program Making BUMN 4.0 sebagai bagian dari program Making Indonesia 4.0 dalam mendorong kesiapan BUMN bertransformasi ke industri 4.0.

Adapun ruang lingkup MoU berupa penyusunan program asesmen INDI 4.0, validasi bersama atas hasil verifikasi asesmen INDI 4.0, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program asesmen INDI 4.0 dan pengembangan Ekosistem Industri (SINDI) 4.0 dalam mempercepat implementasi program Making Indonesia 4.0.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sejauh ini baru ada 17 dari total 107 perusahaan BUMN yang telah melakukan asesmen INDI 4.0 pada tahun 2019 dan tahun 2020, di antaranya PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Pegadaian (Persero).

Erick berharap akan semakin banyak lagi BUMN yang menerapkan asesmen INDI 4.0 sehingga target Making Indonesia 4.0 berupa peningkatan kontribusi ekspor netto, produktivitas terhadap biaya, litbang (R&D) terhadap PDB pada tahun 2030 dapat terwujud.

Selain itu Erick juga mengatakan, dalam rangka mendukung Making Indonesia 4.0, Kementerian BUMN berinisiasi untuk membuat program Making BUMN 4.0.

“Untuk mendukung program Making BUMN 4.0 tersebut, BUMN perlu mengukur kesiapannya melalui asesmen INDI 4.0 (Indonesia Industry 4.0 Readiness Index) dan bertransformasi menuju Industri 4.0 untuk meningkatkan kontribusinya dalam mendukung program-program prioritas nasional,” kata Erick.

Erick berpendapat, transformasi industri 4.0 harus senantiasa diiringi perubahan mindset sebagai elemen terpenting dalam proses transformasi, yakni kesadaran akan adanya manfaat menggunakan peralatan digital, bukan hanya sekadar kemampuan untuk menggunakan teknologi.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah mendorong terbentuknya learning institute dan research institute yang terintegrasi untuk seluruh BUMN dan menjadi platform atau fasilitas yang bersifat kolaboratif.

“Melalui platform atau fasilitas ini, kami berharap dapat mewujudkan BUMN sebagai tempat untuk learn, grow, and contribute dalam menjalankan perannya Making BUMN 4.0,” ungkapnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *