Jakarta, CNBC Indonesia – Sektor transportasi menjadi salah satu yang terdampak pandemi termasuk perusahaan bus seperti PT Eka Sari Lorena Tbk. Lorena mencoba bertahan dengan kemampuan yang ada agar tak ada PHK di perusahaan.
VP President Director Lorena Transport Group, Eka Sari Lorena, membeberkan kesulitan perusahaan di masa pandemi. Mulai dari spare parts mahal hingga mempertahankan pekerjanya.
“Kita tetap memelihara tim yang ada juga menjaga kendaraan yang dimiliki,” jelasnya dalam program Profit, CNBC Indonesia, Senin (29/3/2021).
Tapi tidak menampik perusahaan memberhentikan 50% armada bus AKAP karena minimnya perjalanan dari masyarakat. Paling tidak ada 150 bus yang tidak dioperasikan pada tahun ini
Managing Director PT Eka Sari Lorena Transport Tbk, Dwi Ryanta Soebakti menjelaskan strategi lain yang digunakan perusahaan untuk bertahan di masa pandemi dengan menggunakan belanja modal perusahaan.
“Memang dari awal, kami sudah membaca kalau ekonomi baru akan mulai rebound di semester dua tahun 2022. Capex 2020 kami gunakan untuk menambal kerugian selama 2020 karena pandemi,” jelas kepada CNBC Indonesia, Senin (29/3/2021).
Dwi menjelaskan juga efisiensi dari sisi operasional dengan mengurangi jumlah bus yang beroperasi sesuai demand masyarakat. Efisiensi dilakukan dari sisi biaya umum dan tidak langsung. Terkait tenaga kerja, Lorena mengaku miliki struktur perusahaan yang ramping sehingga tidak ada PHK dari perusahaannya.
“Lorena Transport Tbk sangat lean dalam SDM,” jelasnya.