Jakarta – Menteri Koordinator Bidang PerekonomianDarminNasution mendorong industri dan pengusaha untuk memfasilitasi pendidikanvokasi. Menurutnya, hal ini dapat menggenjot perkembangan pendidikanvokasi di Indonesia.
Darmin mengungkapkan bukan hanya pendidikan vokasi saja yang untung dengan adanya kerja sama dengan industri dan badan usaha. Menurutnya, perusahaan yang melakukan kerja sama akan mendapatkan imbal balik yang sepadan.
“Prinsipnya begini, kalau hitungannya anda (sebagai perusahaan) mengeluarkan Rp 1 juta untuk membantu vokasi ini. Pemerintah akan memberikan Rp 2 juta. Bukan cash, tapi pajak kita kurangi,” ungkap Darmin dalam paparannya pada acara Rembuk Pendidikan Kejuruan SMK 2018, di Pullman Hotel Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Menurut Darmin dengan adanya kerja sama antara industri dan badan usaha dengan pendidikan vokasi dapat memajukan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia. “Maka ini tidak bisa dilakukan tanpa dukungan sektor industri oleh karena itu komunikasi sama sektor industri harus meningkat,” imbuhnya.
Lebih lanjut Darmin juga memberikan usulan kerja sama antara pihak perusahaan dan pendidikan vokasi. “Kita minta fasilitas mereka untuk menampung peserta vokasi magang di kantornya,” jelasnya.
“Atau bisa terlibat meminjamkan pegawai expert-nya yang kompeten untuk mengajar. Dia juga bisa menyediakan peralatan laboratorium untuk dipakai kerja sama, dan masih banyak kemungkinannya,” ungkap Darmin.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menerbitkan peraturan Super Deductible Tax. Aturan ini diterbitkan pada Mei 2018 yang lalu.
Super Deductible Tax adalah insentif yang diberikan kepada perusahaan yang terlibat atau investasi di sektor pendidikan vokasi, serta penelitian dan pengembangan (Litbang/R&D).