0 0
Read Time:59 Second

JAKARTA, KOMPAS.com – Kinerja sektor manufaktur nasional mengalami penurunan signifikan pada Juli 2021. Berdasarkan data IHS Markit, PMI Manufaktur Indonesia pada Juli sebesar 40,1, anjlok dari bulan sebelumnya sebesar 53,5.

Direktur Asosiasi Ekonomi di IHS Markit Jingyi Pan mengatakan, penurunan tersebut merupakan imbas dari lonjakan kasus positif Covid-19, yang membuat pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan disusul PPKM Level 4.

“Dampaknya ada dua, menghambat keseluruhan kondisi perekonomian melalui permintaan, produksi, dan ketenagakerjaan, sementara itu juga memperburuk rantai pasokan dan biaya bagi produsen,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (2/8/2021).

Penurunan tersebut menjadi kontraksi pertama di sektor manufaktur Indonesia dalam sembilan bulan terakhir, dengan tingkat penurunan tercepat sejak bulan Juni 2020.

Di tengah ketidakpastian gelombang kedua Covid-19, perusahaan manufaktur Indonesia menurunkan tingkat ketenagakerjaan mereka pada bulan Juli.

Selain itu, perusahaan manufaktur juga mengurangi aktivitas pembelian dan input stok mereka pada bulan Juli karena permintaan dan produksi melambat.

Namun demikian, secara keseluruhan perusahaan manufaktur masih mampu bertahan positif terkait input dan ketahanan di masa depan, meski Covid-19 ini makin parah.

“Hal ini membawa harapan, bahwa pemulihan akan terjadi dan kemungkinan adanya perbaikan dari permintaan yang tertunda,” ucap Jingyi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *