0 0
Read Time:1 Minute, 12 Second


Merdeka.com – Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Isran Noor, menyebut ada dua investor asing tertarik dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk wilayah Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Dua investor tersebut tertarik lantaran kawasan MBTK akan memberi nilai tambah melalui industrialisasi atas berbagai komoditas di wilayah tersebut.

“(Investornya?) Asing ada, macam-macamlah. Pengusaha batubara dari Korea, dan China,” kata Isran saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Kamis (27/12).

Isran mengatakan, investor tersebut juga tertarik untuk mengembangkan beberapa sektor industri sektor pelabuhan. Berdasarkan keunggulan geostrategis wilayah Kutai Timur, KEK MBTK akan menjadi pusat pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya, serta pusat bagi industri energi seperti industri mineral, gas dan batu bara.

“Saya tidak tahu persis nilainya (berapa). Tapi banyak yang ingin berinvestasi (di kawasan ini),” imbuhnya.

Isran menilai, dengan adanya pelabuhan di KEK MBTK akan mempermudah dan mempersingkat pengiriman ekspor barang. Selama ini, menurutnya, beberapa komoditas ekspor Indonesia kebanyakan melalui Pelabuhan yang ada di Surabaya.

“Karena kalau kita ekspor langsung dari situ (KEK MBTK), misalnya ke Utara, ke Shanghai, China, apa ke Korea itu jauh lebih pendek waktunya. Selama ini kalau ekspor barang-barang kita dari Surabaya itu 29 hari tapi kalau lewat Kalimantan Timur hanya 9,7,8 hari sampai,” pungkasnya.

Dikutip dari laman Kek.go.id, hingga 2025, KEK yang ditetapkan pada bulan Oktober 2014 ini ditargetkan dapat menarik investasi sebesar Rp 34,3 triliun dan meningkatkan PDRB Kutai Timur hingga Rp 4,67 triliun per tahunnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *