Sorong – Kendati Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong telah diresmikan. Setelah itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan meminta pemerintah tetap memberikan perhatian. Tidak saja pada infrastruktur, tapi juga sumber daya manusia (SDM).
“Penyiapan infrastruktur di lokasi KEK belum sempurna, dalam dua tahun ke depan masih butuh peran pemerintah pusat dalam menyiapkan infrastruktur di kawasan KEK terutama yang tidak bisa ditangani oleh pengelola KEK sorong dan pelaku usaha karena keterbatasan dan kewenangan,” ujar Dominggus saat acara peresmian KEK Sorong, Jumat (11/10/2019).
Dipaparkan Dominicus, KEK Sorong memiliki luas 523,7 hektar. Proses pengembangan dimulai 2016 silam dan telah menghabiskan dana Rp 497 miliar dari perencanaan semula Rp 2,3 triliun.
Adapun fokus industri yang ada di kawasan ini meliputi pengolahan nikel, kelapa sawit hingga hasil hutan dan perkebunan. Selain itu dijadikan pusat logistik.
“Perkiraan besaran investasi yang dihasilkan dari beroperasinya KEK Rp 32,5 triliun, diharapkan dalam perkembangan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 15.024 orang,” ungkapnya.
Lantaran butuh banyak tenaga kerja, Dominggus berharap Presiden Jokowi untuk membuat dan membuka balai latihan kerja. Sehingga anak-anak di Papua Barat dapat merasakan keberadaan KEK Sorong.
“Dengan adanya balai latihan kerja dapat memberikan keterampilan bagi anak-anak Papua. Sehingga memberikan kesempatan untuk mereka bisa masuk ke KEK dan industri lainnya,” kata Dominggus.
“Jadi Pak Jokowi kami minta dibangunkan balai latihan kerja di Papua Barat, khususnya di Sorong,” tandasnya.