Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan mengingatkan perguruan tinggi agar membuat kurikulum dengan metode bermuatan adaptif yang menyiapkan mahasiswa responsif dan survive. Hal itu dilakukan agar generasi muda ini siap menghadapi tantangan di luar dan menjadi pemenang di era kompetisi revolusi industri 4.0.
“Generasi muda khususnya mahasiswa harus memiliki jiwa petarung, sikap optimistis, berpikir positif dan bekerja keras dalam menghadapi persaingan di masa mendatang,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi dan SDM Kemnaker Aris Wahyudi, dalam keterangan tertulis, Rabu (11/9/2019).
Dalam kegiatan ‘Kemnaker Menyapa’ di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta Selasa (10/9/2019) itu, Aris mengatakan saat ini era revolusi industri semuanya sudah digitalisasi dan digital disruption. Keadaan yang awalnya agak mengacaukan dan mengagetkan semua masyarakat, karena mengakibatkan adanya jabatan atau pekerjaan hilang.
“Tapi jangan terlalu khawatir nanti akan ada jenis-jenis pekerjaan baru, yang penting terus meningkatkan segala kemampuannya agar tidak tergilas perkembangan teknologi dan informasi,” katanya.
Berdasarkan data BPS Februari 2019, lanjut Aris, angkatan kerja Indonesia saat ini berjumlah 136 juta orang dengan jumlah pengangguran 6,82 juta orang atau 5,01%.
Untuk mempercepat penurunan angka pengangguran di daerah-daerah, Kemnaker memperbanyak bursa kerja (jobfair) dengan melibatkan partisipasi pemda, swasta, lembaga pendidikan dan stakeholder lainnya.
“Bahkan dalam kesempatan ini juga diadakan Jobfair di bursa kerja khusus hasil kerja sama Kemnaker, Disnakertrans DIY dan bursa kerja khusus IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Semoga kegiatan ini bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para pencari kerja maupun pemberi kerja di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya, ” katanya.
Kepala Biro Humas Kemnaker, Soes Hindharno mengatakan ‘Kemnaker Menyapa’ digelar untuk meningkatkan sosialisasi dan pelayanan informasi kegiatan, program kerja, kebijakan pemerintah di bidang ketenagakerjaan kepada civitas akademika. Tujuannya untuk mewujudkan kesadaran mahasiswa akan arti pentingnya pemahaman bidang ketenagakerjaan.
“Diharapkan kegiatan Kemnaker Menyapa ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman civitas akademika dan kebijakan pemerintah khususnya di bidang ketenagakerjaan,” ujar Soes.
Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi berharap civitas akademika IAIN Sunan Kalijaga memanfaatkan program sosialisasi dan informasi Kemnaker secara sungguh-sungguh untuk mempersiapkan masa depan yang gemilang.
“Mudah-mudahan setelah ini banyak yang dapat informasi ketenagakerjaan yang bisa dimanfaatkan secara optimal dan banyak yang dapat pekerjaan di masa datang. Ini berkah namanya silaturahmi,” ujar Yudian.
Kegiatan sosialisasi ketenagakerjaan dengan lembaga non pemerintah ini dihadiri Staf Ahli Hubungan Kerja Sama Internasional Suhartono, Pengantar Kerja Utama Heri Sudarmanto, Direktur Persyaratan Kerja Siti Junaedah, Direktur Bina Standarisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja Sukiyo dan 400 peserta dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dan civitas akademika UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.