Merdeka.com – Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpotensi menguat seiring perkembangan paket stimulus lanjutan oleh pemerintah AS.
Pada pukul 9.45 WIB, Rupiah masih melemah 7 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.897 per USD dari sebelumnya Rp14.890 per USD.
“Sentimen penguatan dolar AS terlihat berkurang pagi ini setelah pasar mulai kembali masuk ke bursa saham AS yang mendorong kenaikan indeks saham AS semalam,” kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Pagi ini indeks saham Asia juga terlihat bergerak menguat mengikuti sentimen tersebut.
Menurut Ariston, hal itu bisa membantu penguatan nilai tukar regional termasuk Rupiah terhadap dolar AS.
Dari AS, berita terbaru menyebutkan Partai Demokrat bersiap mengajukan proposal stimulus sebesar USD 2,4 triliun untuk dinegosiasikan dengan rivalnya.
“Paket stimulus fiskal kedua AS ini sangat ditunggu pasar dan menjadi berita positif, karena banyak ekonom mengatakan pemulihan ekonomi AS akan terganggu bila tidak ada stimulus lagi karena kondisi pandemi masih berlangsung,” ujar Ariston.