Merdeka.com – Nilai tukar atau kurs Rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, ditutup menguat seiring pelaku pasar yang menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.248 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.255 per USD.
“Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga menguat di samping investor yang mencermati rilis data Inflasi AS malam ini,” tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (10/6).
Sikap investor yang cenderung melihat arah kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve yang belum akan mengubah kebijakan moneternya, membuat mata uang Rupiah menguat.
Data penambahan pekerja yang belum sesuai dengan ekspektasi membuat pelaku pasar percaya The Fed belum akan mengubah kebijakannya dalam waktu dekat.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 90,205, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 90,120.
Imbal Hasil Obligasi AS
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,501 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,489 persen.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.255 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.230 per USD hingga Rp14.255 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi Rp14.240 per USD dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.262 per USD.