JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar jam kerja bagi para buruh atau pekerja diperketat menyusul masih banyaknya zona merah, khususnya di tempat industri beroperasi.
Kendati demikian, Luhut menyebutkan mulai terjadi tren penurunan mobilitas masyarakat di Jawa-Bali selama penerapan PPKM Darurat.
“Untuk angka (mobilitas masyarakat) kita hari ini cukup bagus, kesembuhan semakin meningkat, artinya wilayah dengan Zona Hitam berubah ke Merah, Zona Merah menjadi Zona Kuning, nah itu cukup banyak hari ini,” kata Luhut dilansir dari Antara, Rabu (14/7/2021).
“Namun masih ada yang perlu menjadi perhatian, salah satunya para buruh yang di mana industri ini masih banyak merahnya. Kalau bisa saya usul jadwal kerja mereka diperketat,” kata dia lagi.
Menurut Luhut, pengetatan PPKM Darurat diharapkan dapat segera menekan laju penularan Covid-19 sehingga para pekerja atau tenaga buruh dapat segera bekerja dengan normal.
Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali itu pun mengusulkan kepada Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah agar menerapkan mekanisme sehari kerja sehari di rumah.
“Kalau seharusnya dia bekerja sebulan 30 hari, ini jadi 15 hari. Jadi sehari di rumah, sehari di tempat kerja. Ini juga pada prinsipnya untuk menghindari para pekerja/buruh tersebut ‘dirumahkan’,” ungkap Luhut.
Namun demikian, agar perusahaan tidak menafsirkan WFH (bekerja dari rumah) tanpa upah bagi pekerja, Luhut mengingatkan kepada Menaker agar dibuat regulasi yang jelas.
“WFH dan dirumahkan harap bikin saja dengan jelas, sehingga nanti bisa diterjemahkan melalui peraturan menteri atau surat edaran instruksi dari Mendagri. Jadi tidak ada penafsiran macam-macam,” tegasnya.
Selain itu, agar lebih mengoptimalkan pencegahan penularan Covid-19, ia mengusulkan agar jam makan siang bagi 50 persen pekerja atau buruh yang masuk bekerja diatur agar tidak bersamaan.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebelumnya telah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang ditujukan kepada seluruh gubernur untuk mengimbau kepada pengusaha atau pemimpin perusahaan agar mengoptimalkan pelaksanaan SE Nomor M/7/AS.02.02/V/2020.
“Tidak kalah penting tentang rencana keberlangsungan usaha dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan protokol pencegahan penularan Covid-19 di perusahaan. Juga agar mematuhi PPKM Darurat,” kata dia.
Ida menjelaskan pengusaha atau pimpinan perusahaan juga diimbau agar mendorong dan memberikan kesempatan atau memfasilitasi pekerja/buruh untuk mengikuti vaksinasi, juga mengupayakan penyediaan masker, perlengkapan kesehatan secara rutin bagi pekerja/buruh serta mengoptimalkan sarana layanan kesehatan di perusahaan bila sudah ada.
“Bahkan kami juga sampaikan ke perusahaan-perusahaan jika memungkinkan untuk memberikan sarana isolasi mandiri jika ada pekerjanya yang terpapar Covid-19,” tutur Ida.
Pesan Jokowi
Luhut juga mengungkap pesan tegas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pesan Jokowi ke Luhut ini terkait implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali. Bahkan Luhut mengaku pesan tersebut terus diulang Jokowi di sejumlah kesempatan.
“Bisa saya hitung bahwa setiap harinya 2-3 kali Presiden menghubungi saya untuk menanyakan perkembangan dan kendala dari kebijakan PPKM Darurat ini,” ungkap Luhut melalui akun Instagram resminya.
Luhut lantas mengungkap isi pesan Jokowi yang selalu ditekankan ketika menutup pembicaraan dengannya.
Luhut bilang, di akhir pembicaraannya, Presiden selalu menyampaikan kepada dirinya sebagai bawahan agar selalu mengutamakan kepentingan rakyat kecil.
“Jangan sampai ada masyarakat yang susah makan karena ada pemberlakuan kebijakan ini, begitu kata beliau,” tegas Luhut mengungkap pesan Jokowi.
Pesan dari Jokowi itu lantas dijadikan Luhut sebagai panduan. Luhut juga selalu menyampaikan kepada semua pihak yang berjuang dalam penerapan kebijakan ini agar terus melakukan checking di semua hal secara berjenjang dan bertahap agar mengutamakan prinsip kemanusiaan dalam penerapan program PPKM Darurat ini.
“Namun, tidak bagi siapapun yang mengambil keuntungan pribadi ditengah pandemi seperti sekarang,” bebernya.
Ia menilai, pengendalian pergerakan masyarakat merupakan faktor kunci keberhasilan program PPKM Darurat, selain penerapan prokes yang ketat dilapangan serta aksesibiltas vaksin di masyarakat.
“Mari kita pergunakan energi besar kita ini untuk saling mendukung dan membantu seluruh langkah baik yang sedang diupayakan oleh berbagai pihak,” tandasnya.
Menurut Luhut, pemerintah dalam hal ini selalu mencari jalan keluar terbaik dari semua masalah yang ada, mulai dari pasokan oksigen, ketersediaan tempat tidur, obat-obatan hingga bantuan untuk masyarakat kecil yang rentan terdampak pandemi Covid-19.
Ia menambahkan, pada akhirnya sejarahlah yang akan mencatat kontribusi para frontliners, relawan dalam membawa bangsa ini melawan pandemi global Covid-19.
“Sejarah pula yang akan mencatat mereka yang lebih sibuk menjadi bagian dari masalah daripada berusaha mencari solusi,” urainya.
Sejalan dengan itu, Luhut juga mengaku mengapresiasi seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan program PPKM Darurat selama sepekan ini.
“Beberapa perubahan baik yang kami kerjakan nampak sudah mulai muncul, saya selalu bilang kepada mereka bahwa ini kerja kita bersama, bukan hanya saya,” katanya.
“Jika banyak yang merasa masih ada kekurangan dan kesalahan di beberapa hal, itu adalah tanggung jawab saya,” sambungnya.