JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 akan terkontraksi hingga minus 3 persen.
Kontraksi ekonomi ini sebagai dampak pandemi Covid-19 yang melanda 215 negara, termasuk Indonesia.
“Pandemi covid juga berakibat pada kuartal kemarin kontraksi minus 5,32 persen. Kuartal ketiga kira-kira 1 minggu lagi diperkirakan outlok di kuartal ketiga adalah minus 3 hingga minus 1,” katanya di Bintan, Jumat (25/9/2020)
Dengan demikian sebut Airlangga, outlook perekonomian RI hingga akhir tahun mencapai minus 1,7 persen hingga positif 0,6 persen.
“Dan forecast tahun depan, berbagai lembaga sudah menilai ekonomi kita akan kembali positif yaitu 4,5 sampai 5 persen,” ucapnya.
Pemulihan ekonomi ini, kata dia, tentu tergantung hasil ketersediaan vaksin seperti yang direncanakan oleh pemerintah akan masuk pada akhir tahun atau awal 2021. “Indonesia negara yang mendekati ke jumlah penduduk atau 270 juta vaksin,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada kuartal III, perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan berada di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.
Angka tersebut lebih dalam jika dibandingkan dengan proyeksi awalnya, yakni sebesar minus 2,1 persen hingga 0 persen. Adapun keseluruhan, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan berada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen. Sebelumnya, proyeksi Sri Mulyani berada di kisaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.