0 0
Read Time:1 Minute, 31 Second

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020 tercatat mengalami kontraksi 2,07 persen.

Hal itu disebabkan, pada kuartal IV, mengalami kontraksi 0,42 persen (qtoq) dan minus 2,19 persen (yoy).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian sudah mulai membaik jika melihat kinerja perekonomian secara kuartalan tersebut.

“Secara year on year (pertumbuhan ekonomi) terkontraksi 2,07 persen, sinyal positif pemullihan ekonomi sudah terlihat di kuartal IV, di mana angka quarter to quarternya sudah ada sedikit peningkatan kembali,” jelas dia ketika memberikan keterangan pers secara virtual, Jumat (5/2/2021).

Untuk diketahui, pada kuartal II lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat terperosok cukup dalam, yakni sebesar 5,32 persen. Dilanjutkan pada kuartal III, kinerja perekonomian mulai pulih, meski tetap masih kontraksi sebesar 3,49 persen.

Menurut Airlangga, pemulihan ekonomi yang terjadi di akhir tahun merupakan hasil dari upaya pemerintah yang telah menggelontorkan program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) sebesar Rp 579,78 triliun.

Meski, jumlah tersebut baru 83 persen dari keseluhan anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp 695,2 triliun.

Selain itu, realisasi APBN yang mencapai 94,6 persen menurutnya juga menjadi faktor pengungkit yang membuat kinerja konsumsi di kuartal IV tumbuh dibanding kuartal sebelumnya.

Untuk diketahui, pada kuartal IV-2020 kinerja konsumsi rumah tangga tumbuh tipis 0,49 persen dari yang sebelumnya minus 3,61 persen di kuartal III-2020.

“Perbaikan ini tidak lepas dari intervensi yang dilakukan pemerintah, konsumsi pemerintah mencapai 1,76 persen (yoy) dan realisasi program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi mencapai Rp 579,78 triliun,” ujar Airlangga.

Ia pun berharap pemulihan ekonomi akan berlanjut hingga akhir tahun, sehingga target pertumbuhan ekonomi pemerintah, yakni di kiaran 4,5 persen hingga 5 persen bisa tercapai.

“Didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor,” ujar Airlangga.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *