0 0
Read Time:1 Minute, 6 Second


Merdeka.com – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto membeberkan tiga strategi menggenjot ekonomi Indonesia di 2020. Hal ini disampaikan dalam perhelatan World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2019 di Swiss pada 22 hingga 25 Januari 2019.

“Ada tiga arahan kebijakan yang dirancang untuk 2020-2024, yang mencakup Peningkatan Produktivitas, peningkatan daya saing ekspor manufaktur, dan penguatan strategi industri migas,” ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (23/1).

“Ada tiga arahan kebijakan yang dirancang untuk 2020-2024, yang mencakup Peningkatan Produktivitas, peningkatan daya saing ekspor manufaktur, dan penguatan strategi industri migas,” ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (23/1).

Ketiga strategi ini dilaksanakan di bawah kampanye making Indonesia 4. Inisiatif ini juga diyakini dapat mendongkrak PDB secara umum, kontribusi menufaktur dan kesempatan kerja.

Target yang ingin diraih adalah pertumbuhan PDB, membuka lebih dari 10 juta lapangan kerja tambahan dan lebih dari 25 persen kontribusi PDB sektor manufaktur.

Selama 2015-2018, Indonesia menikmati pertumbuhan pesat di lima sektor manufaktur utamanya yaitu kuliner, elektronik, otomotif, bahan kimia dan tekstil serta Pakaian. Diperkirakan, pertumbuhan ini akan berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.

“Secara keseluruhan, Indonesia menorehkan prestasi pertumbuhan rata-rata 4.87 persen sementara rata-rata pertumbuhan manufaktur mencapai nilai Rp 2.555,8 triliun. Di tataran global, Indonesia meraih peringkat ke-5 dalam daftar World Rank of Manufacturing Value Added dengan raihan 20,5 persen,” jelasnya. [idr]

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *