0 0
Read Time:1 Minute, 13 Second

Jakarta, CNBC Indonesia – Kalangan pengusaha sudah jauh-jauh hari mengingatkan kemampuan arus kas atau cashflow mereka hanya bisa bertahan sampai Juni 2020. Bila tak ada perbaikan ekonomi, maka kondisi ini akan memicu soal readyviewed prediksi gelombang PHK kedua, yang kini sudah terjadi pada bisnis start up seperti Gojek dan lainnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan sesuai prediksi cashflow pengusaha umumnya sudah habis akhir Juni 2020.

“Napasnya sudah habis akhir Juni ini, terutama pengusaha-pengusaha UMKM ya,” kata Hariyadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/6).

Hariyadi mengatakan kondisi ini diperparah dengan banyak pelaku usaha yang belum bisa membuka usahanya lagi karena sudah kehabisan uang. Dampaknya pada serapan tenaga kerja yang harusnya bisa diserap lagi saat fase new normal kala ekonomi sudah dibuka lagi.

Hariyadi mencontohkan, di sektor hotel dan restoran ada 500 ribu lebih tenaga kerja dirumahkan, tapi saat ini yang sudah bisa direkrut lagi para pekerjanya sangat terbatas.

“Di perhotelan ada 500 ribu lebih yang dirumahkan, tapi yang sudah mulai lagi kerja masih sangat sedikit,” katanya.

Kondisi ini tak hanya soal rekrutmen tenaga kerja, justru berdampak pada persoalan PHK yang akan semakin besar.

Peneliti INDEF Bhima Yudhistira  memperkirakan semester kedua mendatang, angka PHK yang terjadi akan lebih mengerikan karena banyak pelaku usaha masih berat untuk bangkit.

“Akan lebih besar. Sekarang sudah masuk fase gelombang kedua. Bukan cuma gelombang kedua virus, tapi gelombang kedua PHK khususnya di start up digital yang sangat riskan,” kata Bhima kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/6).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *