0 0
Read Time:1 Minute, 15 Second

Merdeka.com – Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup melemah di tengah harapan tercapainya kesepakatan untuk paket stimulus lanjutan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

Rupiah ditutup melemah 27 poin atau 0,18 persen menjadi Rp14.900 per USD dari sebelumnya Rp14.873 per USD.

“Beberapa investor sekarang mengharapkan Kongres AS untuk meloloskan paket stimulus apa pun, yang dipandang penting untuk mendukung ekonomi yang dilanda pandemi sebelum pemilihan,” kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin (28/9).

Ketua DPR AS, Nancy Pelosi tetap optimistis bahwa Partai Demokrat dan Partai Republik dapat segera mencapai kesepakatan, menambahkan bahwa pembicaraan antara kedua belah pihak terus berlanjut.

Tetapi ada kekhawatiran yang berkembang bahwa pemulihan ekonomi melambat karena banyak program stimulus telah berakhir, sehingga membatasi pengeluaran konsumen.

Investor juga menunggu banyak data karena akhir bulan semakin dekat, dengan China akan merilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur dan non-manufaktur, serta PMI manufaktur Caixin, pada Rabu (30/9) nanti.

Rilis Data Ekonomi AS

Merdeka.com – AS juga akan merilis data ekonomi, termasuk indeks kepercayaan konsumen Conference Board (CB) September pada Selasa (29/9) dan Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Institute of Supply Management (ISM) pada Kamis (1/10).

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.875 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.875 per USD hingga Rp14.905 per USD.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, Rupiah melemah menjadi Rp14.959 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.951 per USD.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *