JAKARTA – Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi gaji tidak dialokasikan pada APBN 2021. Hal ini dikarenakan pemulihan ekonomi sudah mulai berjalan di tahun ini.
Menanggapi hal itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta agar BLT sebesar Rp2,4 juta tersebut dimasukkan ke dalam APBN perubahan 2021. Sebab, kini situasinya para buruh dengan upah di bawah Rp5 juta masih membutuhkan bantuan dari pemerintah.
“Karena itu bapak presiden kami minta BSU tetap ada dan masukkan ke APBN perubahan 2021,” ujarnya kepada Okezone, Selasa (9/3/2021).
Menurut dia, penyaluran BLT tersebut merupakan upaya yang baik dari pemerintah dalam menjaga daya beli buruh.
“Karena dengan BSU meningkatkan daya beli. Setidaknya menjaga daya beli buruh,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan program subsidi gaji tidak akan ada di tahun ini. Hal ini yang membedakan perlindungan sosial dengan tahun lalu.
“Perlindungan sosial tahun ini dan tahun lalu berbeda. Tahun lalu kita memberikan subsidi gaji. Namun Perlindungan sosial kita dorong sektor produktif,” ujar Airlangga dalam video virtual, Selasa (9/3/2031).
Dia pun mengatakan dihilangkannya subsidi gaji ini dikarenakan perlindungan sosial ini akan mendorong dua hal satu mengurangi yang orang yang tidak bekerja. Serta kedua adalah agar orang kerja dapat uang minimal dalam program padat karya.
“Jadi kita program padat karya serta meningkatkan bangga buatan produk dalam negeri. Sehingga tidak hanya meningkatkan konsumsi tapi ada supplai side,” jelasnya.