0 0
Read Time:1 Minute, 51 Second

Merdeka.com – Pemerintah mengakui masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah (PR) agar dapat merealisasikan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 masuk zona positif di kisaran 7-8 persen. Salah satunya menggenjot realisasi belanja Kementerian Lembaga (K/L) dan mempercepat realisasi program pemulihan ekonomi nasional.

“Pekerjaan rumah (PR) di kuartal II, kami akan terus mendorong percepatan belanja negara hanya PEN, tapi belanja K/L,” ujar Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam diskusi FMB, Kamis (6/5).

Untuk mendorong akselerasi belanja K/L, pemerintah memastikan akan terus memonitoring dan berkoordinasi untuk mengindentifikasi K/L yang penyerapannya masih rendah dan kendalanya. Sementara itu, jika ada K/L tidak bisa mempercepat realisasi belanjanya maka anggarannya dapat direalokasi kepada program-program yang lebih tepat sasaran dan sesuai dengan prioritas pemerintah.

“Jika program enggak bisa jalan maka kita bisa realoaksi ke program-program yang lebih tepat sasaran dan lebh sesuai perioritas kita. Jika kendala masalah dokumentasi dan administrasi dapat kita selesaikan untuk mempercepat belanja di kuartal II,” tegasnya.

Dengan demikian, Kunta berharap langkah pemerintah untuk mempercepat belanja dapat berimplikasi positif terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal II. Di sisi lain, untuk mengejar pertumbuhan tersebut Kementerian Keuangan juga meminta pemerintah daerah untuk segera merealisasikan belanjanya untuk dapat memberikan stimulus bagi masyarakat sehingga permintaan dapat meningkat.

Seperti diketahui, hingga akhir April 2021, realisasi PEN mencapai Rp155,63 triliun. Realisasi anggaran ini telah mencapai 22,3 persen dari pagu yang disediakan sebesar Rp699,43 triliun.

Realisasi untuk kesehatan sebesar Rp21,15 triliun atau 12,1 persen dari pagu Rp175,52 triliun, perlindungan sosial terealisasi Rp49,07 triliun atau 32,7 persen dari pagu Rp150,88 triliun, program prioritas terealisasi Rp18,98 triliun atau 15,3 persen dari pagu Rp125,17 triliun.

Sementara itu, realisasi dari program dukungan UMKM dan korporasi adalah Rp40,23 triliun atau 20,8 persen dari pagu Rp191,13 triliun. Selanjutnya, untuk realisasi insentif usaha sebesar Rp26,20 triliun atau 46,2 persen dari pagu Rp56,72 triliun.

Untuk perlindungan meliputi Program PKH sebesar Rp13,72 triliun atau 47,8 persen, Kartu Sembako sebesar Rp11,91 triliun atau 26,4 persen, BST sebesar Rp11,11 triliun atau 92,6 persen dan BLT Desa sebesar Rp1,78 triliun atau 12,4 persen.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *