Merdeka.com – Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Rabu (19/5). Rupiah dibuka di Rp14.293 per USD, melemah dari penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.272 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih melemah usai pembukaan ke posisi Rp14.313 per USD. Meski sempat menguat tipis, namun Rupiah kembali melemah di Rp14.315 per USD. Saat ini, Rupiah menguat di posisi Rp14.301 per USD.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan Rupiah seiring aksi pelaku pasar yang menghindari aset berisiko. Menurutnya, penguatan rupiah tidak terlalu meyakinkan dan hanya menguat tipis. Hal itu bisa memberikan indikasi peluang pelemahan rupiah juga masih terbuka.
“Pagi ini terlihat pelaku pasar menghindari aset berisiko dengan pelemahan indeks saham Asia, yang mengekor pelemahan indeks saham AS kemarin. Hal ini mungkin bisa menekan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini. Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi di AS mungkin menjadi pemicu aksi hindar risiko,” ujar Ariston dikutip Antara, Rabu (19/5).
Tapi di sisi lain, indeks dolar AS masih terlihat lemah. Pasar masih menganggap bank sentral AS The Fed tidak akan mengubah kebijakan pelonggaran moneternya dalam waktu dekat karena data tenaga kerja AS yang belum menunjukkan pemulihan seperti sebelum pandemi.
“Hal ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah tidak dalam,” kata Ariston.
Pelaku pasar jug menantikan notulen rapat kebijakan moneter AS yang akan dirilis dini hari nanti. Pasar masih ingin mengonfirmasi sikap bank sentral terhadap kenaikan laju inflasi di AS saat ini, apakah ada sinyal pengetatan moneter atau tidak.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.330 per USD dengan potensi support di kisaran Rp14.270 per USD.