Merdeka.com – Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal Ramadhan melemah seiring koreksi mata uang Asia, Senin (6/5). Rupiah dibuka di level Rp 14.126 per USD, atau menguat dibanding penutupan perdagangan minggu lalu di Rp 14.265 per USD.
Melansir Bloomberg, Rupiah melemah tajam usai pembukaan ke level Rp 14.309, namun sempat stagnan dan kembali melemah tipis ke level Rp 14.331 per USD.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring Presiden AS Donald Trump yang kembali mengancam memberlakukan kenaikan tarif minggu ini.
“Perjanjian dagang antara AS-China yang sudah berlangsung sejak pertengahan Februari lalu dinilai Presiden AS Trump sebagai sangat lambat kemajuannya, dan dia kembali mengancam China untuk memberlakukan tarif impor terhadap barang-barang impor dari China senilai 200 miliar dolar AS mulai minggu depan,” ujar Lana dikutip Antara.
Ancaman terhadap China itu sendiri, merupakan upaya Trump untuk menekan segera terealisasinya perjanjian dagang tersebut. Trump menyebutkan ada upaya China untuk menarik beberapa kesepakatan sebelumnya dan melakukan renegosiasi.
“Kendati ancaman ini sebagai upaya Trump memaksa China untuk segera sepakat, namun pasar merespon negatif pernyataan Trump tersebut,” kata Lana.
Mata uang Asia mayoritas melemah terhadap dolar AS. Yuan melemah 0,97 persen, dolar Hong Kong 0,01 persen, Won 0,72 persen, dolar Singapura 0,35 persen, dan Baht 0,19 persen. Sementara itu, Yen menguat terhadap dolar 0,54 persen. [azz]