0 0
Read Time:1 Minute, 45 Second


Merdeka.com – Nilai tukar (kurs) Rupiah tercatat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan hari ini, Rabu (4/9). Mengutip Bloomberg, Rupiah dibuka di level Rp14.221,5 atau menguat tipis dibandingkan penutupan kemarin di Rp14.227,5 per USD.

Namun demikian, Rupiah mulai bergerak melemah usai pembukaan. Kemudian bergerak fluktuatif dalam range 14.221 – 14.222 per USD.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Rupiah dipatok di angka Rp14.217 per USD, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.190 per USD.

Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (USD) bergerak stabil meski di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak. Rupiah masih berada dalam kondisi yang stabil dan aman.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan meski kadang terjadi fluktuatif naik turunnya nilai tukar Rupiah hanya berlangsung sementara.

“Alhamdulillah nilai tukar di tengah ketidakpastian dunia terus berlangsung termasuk kelanjutan ketegangan perdagangan AS dan Tiongkok juga meningkatnya risiko geopolitik di Inggris khususnya terkait brexit, nilai tukar bergerak stabil,” kata dia saat ditemui di Masjid Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (30/8).

Perry menjelaskan, ketangguhan Rupiah didukung oleh situasi pasar yang masih menguntungkan. “Paling penting bahwa mekanisme pasar itu berlangsung suplai dan demand berlangsung dan mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah,” ungkapnya.

Dia juga menegaskan BI sebagai bank sentral akan terus berada di pasar dan menempuh langkah stabilisasi apabila diperlukan untuk memastikan stabilitas nilai tukar terjaga, serta imbal hasil aset keuangan domestik tetap terpelihara.

Berdasarkan data BI, pada Juli 2019 Rupiah mengalami apresiasi 0,8 persen secara point to point dibandingkan dengan level akhir Juni 2019, dan 1,3 persen secara rerata dibandingkan dengan level Juni 2019.

Sejalan pergerakan mata uang global, Rupiah pada Agustus 2019 melemah dipengaruhi ketidakpastian pasar keuangan dunia akibat kembali meningkatnya ketegangan hubungan dagang antara AS dan Tiongkok sehingga mengalami depresiasi 1,6 persen secara point to point dan 1,4 persen secara rerata dibandingkan dengan level bulan Juli 2019.

Dengan perkembangan tersebut, Rupiah sampai dengan 21 Agustus 2019 secara point to point menguat sebesar 0,98 persen dibandingkan level akhir tahun 2018.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *