Merdeka.com – Kementerian Luar Negeri telah menugaskan Sinar Mas untuk memberikan pembekalan para calon duta besar untuk bisa menangkal kampanye negatif dan mempromosikan sumber daya alam unggulan Indonesia di luar negeri untuk membuka pasar baru.
Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistiyanto mengatakan, hal tersebut penting dilakukan mengingat ekspor sumber daya alam unggulan Indonesia kerap diganggu oleh kampanye negatif, hal ini akan menghambat stabilitas neraca perdagangan.
“Pemaparan ke duta besar ke luar sudah rutin dilakukan Sinar Mas, atas penugasan Kemenlu, membekali produk unggulan ekspor Indonesia, kelapa sawit, batubara dan tanaman industri produk ini disampaikan asosiasi kita undang dalam bentuk data, lingkungan dan persaingan dagang agar dubes ini memahami langsung tantangan ini,” kata Gandi di Jakarta, Kamis (24/1).
Setelah mendapat pembekalan, diharapkan duta besar nantinya dapat menjadi ujung tombak negara melakukan sosialisasi produk sumber daya alam unggulan Indonesia dan meningkatkan kepercayaan pasar di luar negeri. Menurut Gandi, mempromosikan produk unggulan di pasar luar negeri bukan hanya tugas pengusaha, tetapi juga duta besar sebagai perwakilan negara.
Gandi mengungkapkan, kelapa sawit merupakan komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan capaian devisa pada 2017 hampir USD 23 miliar. Komoditas unggulan berikutnya adalah batu bara menyumbang devisa USD 21 miliar dan bahan baku kertas (pulp) serta kertas sebesar USD 6 miliar.
Dengan besarnya kontribusi kelapa sawit bagi keuangan negara, maka penangkalan kampanye hitam harus dilakukan karena mengganggu pertumbuhan ekspor dan neraca perdagangan nasional. “Berbekal data yang akurat, kami harapkan persoalan black campaign khususnya yang menimpa kelapa sawit dan produk-produk turunannya bisa mereda dan permintaan bisa naik,” pungkasnya.