0 0
Read Time:1 Minute, 25 Second


Merdeka.com – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan 10 agenda prioritas nasional yang disiapkan untuk menghadapi industri 4.0 di Indonesia Pavilion Promenade, Annual Meeting WEF 2019 di Davos, Swiss. Upaya ini diharapkan dapat menghidupkan kembali ekspor manufaktur Indonesia.

Terdapat 5 sektor yang ditargetkan menjadi percontohan implementasi untuk industri 4.0 di Indonesia, diantaranya adalah industri manufaktur makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, industri otomotif, industri elektronik, dan industri kimia. Untuk sektor industri manufaktur, Indonesia sendiri telah menetapkan 10 prioritas nasional menuju Indonesia 4.0.

Kesepuluh prioritas tersebut adalah mereformasi sumber material demi meningkatkan penggunaan bahan dasar domestik, menata ulang zona industri, membuka kesempatan yang lebih banyak, memberdayakan UKM, membangun infrastruktur digital nasional, mengajak investor asing untuk masuk ke Indonesia, meningkatkan kapasitas SDM, membangun ekosistem inovasi, insentif dalam investasi teknologi, dan mengoptimalisasi peraturan dan kebijakan.

Menteri Airlangga berharap industri manufaktur 4.0 memberikan kontribusi bersih sebesar 10 persen terhadap angka ekspor nasional, menghemat biaya produksi yang berimbas pada peningkatan hasil produksi, dan juga mampu membiayai pengembangan inovasi dan kemampuan setempat.

“Upaya ini dilakukan untuk mencapai target industri manufaktur 4.0 sebagai salah satu penghasil devisa utama negara di 2030,” ujarnya.

Di 2019 ini, Kementerian Perindustrian juga akan meluncurkan Indonesia Industry Readiness Index (INDI 4.0) dan menguatkan pendampingan dan training para pelaku industri di berbagai level. Peningkatan kapasitas SDM juga dilakukan dengan memperkuat penguasaan teknologi, melalui peningkatan akses pendidikan salah satunya melalui pendidikan vokasi.

“Targetnya adalah mencapai 1 juta tenaga kerja bersertifikat di 2020.”

Sebelumnya, Menteri Airlangga menyatakan bahwa lewat peta jalan industri 4.0 tersebut juga menciptakan lapangan kerja hingga mencapai 17 juta. Sehingga ini menjadi kesempatan emas bagi sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk bekerja di berbagai sektor industri.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *