0 0
Read Time:1 Minute, 44 Second


INDRAMAYU, AYOBANDUNG.COM — Balai Latihan Kerja (BLK) pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu sepanjang 2019 lalu mampu mendidik dan memberikan pelatihan berbasis kompetensi kepada 1.314 orang. Dengan pelatihan tersebut, mereka diharapkan mampu bekerja dan melakukan usaha mandiri.

Dari jumlah peserta sebanyak 1.314 orang itu, yang mengikuti pelatihan berbasis kompetensi mencapai 470 orang atau 35,77 persen telah bekerja di berbagai perusahaan. Sedangkan 465 orang atau 35,39 persen, memilih untuk usaha mandiri (wiraswasta), dan sisanya sebanyak 379 orang atau 28,84 persen, belum bekerja.

Kepala UPTD BLK Kabupaten Indramayu, Asep Kurniawan menjelaskan, untuk melaksanakan kegiatan pelatihan tersebut, BLK Indramayu menjalankan berbagai program yang bersumber dari APBN sebanyak 68 paket, APBD Provinsi satu paket dan ABBD Kabupaten Indramayu mencapai 12 paket.

Adapun yang bersumber dari APBN, pelatihan yang diberikan berupa las listrik, operator menjahit pakaian dasar, otomotif sepeda motor, computer, AC split, pekerja domestik, dan pemeliharaan berkala kendaraan ringan. Total pesertanya mencapai 1.088 orang.

Sementara yang bersumber dari APBD Provinsi, hanya untuk kejuruan bahasa Jepang dengan peserta 30 orang. Untuk yang bersumber dari APBD Kabupaten Indramayu, digunakan untuk kejuruan las listrik, menjahit busana/garmen, cargiver, teknologi informasi dan komunikasi, otomotif, tata rias, dan forklift. Adapun jumlah pesertanya mencapai 196 orang.

”Dengan memberikan pelatihan kompetensi keahlian, kita sangat yakin hal ini dapat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Indramayu,” tegas Asep, Kamis (30/1).

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih mengatakan, peran dari BLK Indramayu dalam mengurangi angka pengangguran sangat signifikan. Pasalnya, alumni BLK mayoritas telah bekerja atau usaha mandiri.

Wulan menambahkan, dalam kurun waktu tiga tahun (2017-2019), angka pengangguran di Indramayu terus mengalami penurunan. Hal itu dapat dilihat dari data perbandingan pencari kerja (AK/1) dengan data penempatan tenaga kerja selama tiga tahun terakhir.

Penurunan itu sesuai dengan data yang telah diterbitkan BPS tentang Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yakni tahun 2017 ( 8,64%), tahun 2018 ( 8,36%) dan tahun 2019 ( 8,28%).

“Sebagai bahan pembanding, TPT Propinsi Jawa Barat 8,16%. Inshaa Allah tahun depan kita akan upayakan turun lagi sampai sama atau dibawah Propinsi Jawa Barat,” kata Wulan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *