0 0
Read Time:1 Minute, 35 Second

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pelaksanaan program pembangunan sumber daya manusia (SDM) di tanah air terdapat beberapa hambatan. Salah satunya stunting.

Berdasarkan dari strategi pembangunan SDM yang dirancang oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dikatakan Muhadjir, stunting, gizi buruk, dan tuberkulosis (tb) menjadi hambatan dasar dalam menjalankan program tersebut.

“Jadi mulai usia dini dan anak, dari 9 bulan kandung dan 2 tahun dalam susuan ibu. Problem berat setiap etape ini ada jebakan-jebakan pembangunan manusia sejak awal, sejak awal itu dimulai dari stunting, kerdil, tidak hanya fisik tapi yang bahaya adalah otak,” kata Muhadjir dalam acara Sarasehan 100 Ekonom dengan tema Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju dan Berdaya Saing, Jakarta, Selasa (15/9/2020).

 

Angka stunting saat ini sekitar 27%, Muhadjir mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) angka stunting bisa di level 14% pada tahun 2024.

“Berarti per tahun tidak boleh lebih dari 680 ribu anak dan ini sedang kita carikan strategi,” jelasnya.

Dia menceritakan, dari jumlah angkatan kerja yang sebanyak 136 juta orang sekitar 54% adalah bekas stunting. Hal ini menjadi salah satu hambatan bagi tenaga kerja tanah air dalam meningkatkan skill dan keterampilan.

Selanjutnya, dikatakan Mantan Menteri Pendidikan ini juga tuberculosis menjadi jebakan program pengembangan SDM di Indonesia. Begitu juga pada tahapan usia dini hingga sekolah. Menurut Muhadjir, masih banyak sekolah baik SD, SMP, SMA, dan SMK yang tidak memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap.

“SMK kita ini sebagian besar jurusan yang sudah tidak sesuai dengan pasar kerja,” ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap bonus demografi di Indonesia bisa mewujudkan tanah air sebagai negara maju di masa yang akan datang. Salah satu upayanya adalah dengan menyelesaikan masalah-masalah jebakan dalam program pembangunan SDM.

“Usia produktif 136 juta dan 7 juta penganggur, dan kita belum tahu berapa penambahan, dan saya kira bonus demografi kalau kita gagal menyiapkan yang tadi yang terjadi bukan bonus tapi malapetaka demografi,” ungkap dia.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *