Jakarta, CNBC Indonesia – The Singapore Airlines (SIA) Group melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah pandemi Covid-19. Tercatat sebanyak lebih dari 2.000 karyawan yang terkena PHK. Para staf diberitahu via townhall meeting yang berlangsung secara virtual, Kamis (10/9/2020).
“The Singapore Airlines (SIA) Group hari ini mengumumkan keputusan sulit untuk memangkas sekitar 4.300 posisi di seluruh maskapai penerbangan. Setelah memperhitungkan penghentian rekrutmen, pengurangan alamiah, dan penerapan skema pensiun dini, jumlah staf potensial yang terkena dampak akan berkurang menjadi 2.400 di Singapura dan kantor-kantor di negara lain,” tulis manajemen dalam siaran pers seperti dilaporkan The Straits Times hari ini.
Menurut manajemen, keputusan itu terpaksa diambil mengingat ketidakpastian industri penerbangan global seiring dampak pandemi Covid-19. Di saat yang sama, maskapai harus beradaptasi dengan masa depan yang tidak pasti.
Langkah manajemen memang diyakini akan diambil mengingat pemerintah memberlakukan kontrol perbatasan yang ketat demi membendung pandemi Covid-19. Meskipun telah ada reopening beberapa pekan belakangan untuk perjalanan tertentu, termasuk ke China, jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan jauh dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
The International Air Transport Association menyatakan permintaan penumpang untuk perjalanan udara diperkirakan tidak akan kembali ke level sebelum krisis hingga 2024.
Pada Juli lalu, The Singapore Airlines (SIA) Group telah melaporkan rugi bersih 1,12 miliar dolar Singapura untuk kuartal II-2020. Pendapatan untuk grup secara keseluruhan turun 79,3% menjadi 851 juta dolar Singapura (yoy), sementara pengeluaran turun 51,6% menjadi 1,89 miliar dolar Singapura.