KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meresmikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) milik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Bogor pada Senin (14/6/2021).
“Kami selaku pemerintah, sangat mengapresiasi peresmian Pusdiklat sebagai wujud komitmen FSPMI dalam meningkatkan kualitas kompetensi kepada para pekerja anggotanya dan masyarakat pada umumnya,” ucap Menaker Ida dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.
Menurut Ida, sumber daya manusia (SDM) merupakan hal yang vital dalam sebuah organisasi dan harus mendapat perhatian secara khusus.
Ia melanjutkan, kegiatan pengembangan SDM seperti kesempatan belajar, pembuatan program training, serta evaluasi program-program, harus dilakukan untuk mengembangkan kemampuan SDM dalam suatu organisasi.
Ia optimistis, Pusdiklat akan memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan setiap individu.
Dengan demikian, setiap individu dapat mencapai potensi kerja yang maksimal dan memberikan kontribusi positif pada perekonomian nasional.
Sebagai informasi, sebelumnya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) juga sudah membangun pusat pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah kepada serikat pekerja atau serikat buruh (SPSB), melalui program BLK Komunitas.
Menaker Ida mengatakan, SPSB dijadikan sebagai sasaran program BLK Komunitas lantaran SPSB merupakan komunitas yang secara langsung lekat dengan tugas, fungsi, dan peran Kemenaker.
“Kita terus bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik melalui hubungan industrial yang semakin kondusif, memberikan keadilan, yang pada akhirnya mampu memberikan kesejahteraan kepada pekerja,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Said Iqbal mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah yang selama ini terus bersinergi dengan kawan-kawan buruh.
Menurut Said, upaya pengembangan pusdiklat perlu kontribusi dari pemerintah, agar kualitas SDM di kalangan SPSB dapat menyesuaikan kebutuhan pasar kerja saat ini.
“Kita boleh berbeda pandangan, tetapi tujuan dalam pengembangan kualitas SDM tidak boleh berbeda dan harus satu tujuan bersama,” kata Said.