Jakarta – Resesi ekonomi digadang-gadang semakin dekat terjadi. Meski begitu Indonesia dinilai masih jauh dari tanda-tanda resesi.
Namun, layaknya sedia payung sebelum hujan banyak langkah antisipatif yang harus dilakukan sebelum resesi dan dampaknya terjadi ke Indonesia. Apa saja?
Wakil Ketua Umum Bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik Kamar Dagang Industri (Kadin) Raden Pardede menyatakan bauran kebijakan keuangan negara harus diperhatikan. Stimulus keuangan harus digalakkan.
“Bauran kebijakan fiskal dan moneter harus dilakukan secara serius. Stimulus fiskal dan penajaman belanja pemerintah, serta dukungan kebijakan moneter yang lebih longgar namun tetap hati-hati,” ujar Raden kepada detikcom, Minggu (29/9/2019).
Pemerintah juga diminta untuk memudahkan perizinan dan memperbaiki pelayanan. Sehingga dunia bergeliat karena hambatan usaha bisa terpangkas.
“Mempermudah segala izin, memperbaiki pelayanan, dan menghilangkan segala hambatan sehingga pelaku ekonomi atau pebisnis semangat untuk melakukan kegiatannya,” ucap Raden.
Dia juga meminta pemerintah menjaga iklim sosial dan politik agar tetap kondusif. Hal itu dilakukan agar dunia usaha merasa aman dan nyaman.
“Menciptakan suasana dan iklim berusaha dan bekerja yang aman dan nyaman. Termasuk memelihara lingkungan politik dan sosial yang kondusif,” kata Raden.
Lalu, bagi masyarakat Raden mengimbau agak bisa lebih bijak dalam berbelanja. Prioritas belanja rumah tangga harus diperhatikan, dia meminta masyarakat untuk berbelanja sesuatu yang lebih menghasilkan.
“Masyarakat, ikut menyumbang ketenangan dan iklim ekonomi dan bisnis yang baik. Masyarakat bisa membuat prioritas belanja rumah tangga,” imbau Raden.
“Belanjalah yang perlu, dan juga yang memberikan hasil di masa depan,” ucapnya.