Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berpendapat bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bisa menguat dari posisi sekarang.
Darmin mengatakan nilai rupiah pun akan menguat sampai ke level fundamentalnya. Pasalnya, nilai rupiah masih undervalue atau masih berada di bawah nilai fundamentalnya.
“Iya (menguat), itu yang terjadi saat ini kan,” kata Darmin di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Darmin tidak menjawab secara pasti berapa nilai fundamental rupiah saat ini.
“Beda-beda orang bicara, ada yang bilang Rp 14.100-Rp 14.200 per dolar AS, macam-macam tapi ada yang bilang bisa Rp 13.800 per dolar AS. Jadi tidak perlu ditanya, tapi masih ada ruang (untuk menguat),” jelas dia.
Menurut Darmin, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) pun akan terus berkolaborasi menerbitkan kebijakan yang mebuat nilai tukar rupiah tetap terjaga.
Dari kebijakan yang sudah dilakukan pun, kata Darmin, menghasilkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia atau capital inflow.
“Yang penting sudah ada capital inflow, sehingga dia beli kembali saham kami, SUN kami, dan kurs menguat lagi, paling tidak menguat lagi, dengan begitu defisit transaksi berjalan bisa ditutup oleh surplus transaksi modal dan finansial,” jelas dia.
Pagi ini nilai tukar dolar AS menguat terhadap rupiah. Kurs dolar AS dihargai Rp 14.520. Kemarin, dolar AS masih berada di level Rp 14.489.
Dikutip dari data perdagangan Reuters, Rabu (28/11/2018), the greenback bergerak di level Rp 14.542 hingga Rp 14.498.