0
0
Jakarta, CNBC Indonesia – Bank asal Amerika Serikat (AS) Bancorp bakal mengurangi jumlah pekerjanya di seluruh lini bisnis. Hal itu dilakukan untuk tetap dapat mempertahankan bisnis di tengah berubahnya preferensi pelanggan.
Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, seorang sumber mengatakan jumlah pekerja yang terdampak akan berjumlah ribuan orang. Per 16 Oktober, U.S. Bancorp memiliki 74.000 pekerja.
Sementara itu pejabat Bancorp mengatakan perilaku nasabah yang berubah menjadi penyebab pemutusan hubungan kerja (PHK). “U.S. Bancorp membuat keputusan sulit untuk mengurangi pekerja,” kata Kepala Eksekutif Bancorp Andy Cecere dalam sebuah memo yang dikutip media yang sama.
Meski mencapai ribuan, juru bicara perusahaan menegaskan jumlah itu hanya mewakili kurang dari 2% dari tenaga kerja bank. Beberapa kategori pekerjaan yang terdampak termasuk koordinator teller dan asisten manajer cabang.
Meski mengurangi pekerjanya, namun bank tidak akan melakukan penutupan cabangnya. Saat ini U.S. Bancorp memiliki sekitar 3.700 anak cabang. Jubir perusahaan menolak untuk menyebutkan jumlah pasti pekerja yang akan diberhentikan.
Perusahaan yang berbasis di Minneapolis itu juga dikabarkan akan membuat beberapa posisi baru yang berfokus pada pelanggan dan meluncurkan program pelatihan. Sehingga karyawan yang ada dapat memperluas keterampilan mereka.
Dikatakan pula, perusahaan akan mulai mempekerjakan konsultan hubungan klien dan konsultan pengembangan bisnis-perbankan ke beberapa peran baru lainnya. Di mana mereka bekerja di cabang-cabang.
Bancorp telah melakukan penilaian terhadap peran cabang di tengah perubahan pola pelanggan yang semakin banyak menggunakan proses perbankan online. Oleh karenanya bank mengatakan berencana memusatkan bisnis pada penawaran digital dan memasuki pasar baru dengan konsep branch-light.
Studi McKinsey & Co. mengatakan upaya yang dilakukan Bancorp bertujuan untuk memperoleh pangsa pasar di tengah munculnya pesaing baru seperti startup fintech.
