Jakarta – Pengangguran di Amerika Serikat (AS) masih terus bertambah. Pekan lalu 885 ribu orang telah mengajukan tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya. Jumlah itu lebih tinggi dari pekan lalu dan jauh dari perkiraan ekonom sebelumnya 800 ribu orang.
Dikutip dari CNN, Jumat (18/12/2020) laporan itu disampaikan oleh Departemen Tenaga Kerja AS. Jumlah orang yang mengklaim tunjangan menjadi yang tertinggi sejak September lalu dan keempat kalinya dalam lima minggu terakhir klaim pengangguran baru meningkat dari sebelumnya.
Sementara orang yang mengajukan tunjangan pengangguran berkelanjutan turun menjadi 5,5 juta orang. Tetapi lebih dari 20,6 juta orang kini mengajukan beberapa bentuk tunjangan pemerintah lainnya pada empat minggu terakhir per 28 November. Klaim tunjangan baru itu meningkat 1,6 juta orang dari minggu sebelumnya.
Secara total lebih dari 14 juta orang AS telah mengajukan dua program pengangguran terkait pandemi. Program-program ini akan berakhir pada akhir tahun kecuali jika pemerintah memperpanjangnya.
Kongres AS diketahui telah mencoba untuk memberikan paket stimulus baru kepada konsumen dan bisnis yang sedang berjuang dalam sesi timpang sebelum Presiden AS terpilih Joe Biden dilantik.
Meski ekonom dan investor kini sangat antusias dengan prospek rebound pada tahun 2021 setelah ada vaksin COVID-19. Tetapi, menurut Pimpinan Federal Reserve Jerome Powell banyak orang AS masih membutuhkan bantuan.
“Meskipun telah ada banyak kemajuan di pasar tenaga kerja sejak musim semi, kami tidak akan melupakan jutaan orang Amerika yang tetap tidak bekerja,” katanya
“COVID-19 masih mendatangkan malapetaka ekonomi secara real time. Terbukti Dengan hampir 1,4 juta, total klaim awal lebih dari 6 kali lebih tinggi daripada selama era sebelum pandemi, ” kata Ann Elizabeth Konkel, ekonom di Indeed Hiring Lab.