0 0
Read Time:59 Second

Jakarta – Hantaman pandemi virus Corona (COVID-19) nyata adanya. Salah satu yang paling terpukul adalah pekerja atau buruh. Bahkan BPJS Ketenagakerjaan mencatat hingga kemarin sudah ada 4,4 juta peserta yang keluar dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

“Kalau lihat yang lebih mikro di kepesertaan kami, kami juga mencatat jumlah tenaga kerja yang keluar di sektor formal itu kami lihat posisi kemarin itu sudah 4,4 juta orang,” kata Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin dalam webinar TNP2K, Kamis (19/8/2021).

Dari data yang ada, dia menyebut bahwa pandemi COVID-19 menyebabkan dampak ekonomi dan dampak ketenagakerjaan. Hal itu terkonfirmasi dari tren kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

 Bahkan diperkirakan adanya gelombang kedua COVID-19 atau second wave akan menyebabkan lebih banyak pengangguran.

“Second wave ini juga diprediksikan pengangguran akan naik lagi. Ini yang kita lihat coba diantisipasi oleh pemerintah dalam hal ini di-lead oleh Kementerian Ketenagakerjaan bagaimana pemulihan ekonomi ini tidak berdampak terlalu dalam turunnya,” tuturnya.

Menurutnya bantuan subsidi upah/gaji (BSU) Rp 1 juta dapat mengantisipasi penurunan daya beli akibat pandemi COVID-19 dan kebijakan yang menyertai, yakni pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Misalnya daya beli menurun, kemudian penurunan aktivitas ekonomi dan PPKM di banyak wilayah,” tambahnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *