SUKABUMIUPDATE.com – Tahun ini Jepang membutuhkan 345 ribu tenaga kerja dari luar negeri untuk mengisi berbagai kebutuhan pekerjaan di negara mereka. Jumlah ini hanya untuk delapan negara di asia termasuk Indonesia, artinya selain kita Jepang juga mencari calon tenaga kerja dari China, Mongolia, Vietnam, Thailand, Kamboja, Philipina dan Myanmar.
Negara matahari terbit ini mengalami fenomena penurunan populasi jumlah penduduk sejak beberapa tahun terakhir, hingga menyebabkan banyak slot pekerjaan yang kosong tak terisi, dan dikhawatirkan menganggu stabilitas negara. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan untuk warga Indonesia yang berpopulasi besar namun memiliki peluang kerja yang terbatas di dalam negeri, termasuk di Jawa Barat khususnya Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Dalam talkshow tamu mang koko edisi Sabtu kemarin (14/7/2019) sukabumiupdate.com, kedatangan Ketua LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) Kihasa Ashabulyamin,Yudi Hermawan yang khusus membahas tentang peluang ini.
Tamu mang koko edisi ini memang mengupas peluang kerja di negeri sakura, seperti apa saja lowongannya, gaji serta bagaimana cara mengaksesnya. Berikut kutipan kutipan wawancara (tanya jawab) dari dialog yang disiarkan live melalui media sosial sukabumiupdate.com (facebook dan instalgram) kemarin dengan Yudi Hermawan.
Kenapa harus ke Jepang dibandingkan negara lain di dunia termasuk asia?
Kita berdiri dari tahun 2009, sudah 10 tahun. Empat tahun terakhir ini memang akses untuk bekerja ke Jepang terbuka luas, dan tahun ini booming karena memang mereka butuh banyak tenaga kerja impor untuk memastikan kebutuhan banyak indutri dan instansi disana tetap berjalan.
Kami saja tahun ini diminta 1000 tenaga kerja dari total 345 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan oleh jepang hingga lima tahun kedepan. LPK Kihasa Ashabulyamin sendiri sudah bekerja sama dengan 22 perusahaan di Jepang.
Selain jumlah lowongan kerja yang cukup fantastis ini, apa keunggulan lainnya dari Jepang?
Selain akses, biaya juga lebih bukan murah tapi kompetitif karena perusahaan perusahan di Jepang memberikan program pembiayaan untuk membantu calon tenaga kerja yang terpilih atau lolos seleksi untuk berangkat ke sana. Ditambah lagi Jepang adalah salah satu negara yang memberikan jaminan tenaga kerja mumpuni lebih baik dari sejumlah negara di asia untuk tenaga kerjanya. Ada asuransi pulang ke negara asal hingga Rp 75 juta, penghasilannya bisa 5 kali lipat untuk dibandingkan Indonesia dengan jobdes kerja yang sama.
Seperti apa caranya pencaker Indonesia khususnya Sukabumi untuk bisa kerja ke Jepang?
Kalau kita di LPK Kihasa inikan sudah bekerja sama dengan 22 perusahaan di Jepang, artinya calon pencari kerja untuk 22 perusahaan ini harus mengikuti pelatihan di kita. Khususnya pelatihan bahas Jepang dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh ke 22 perusahaan itu, nanti ada seleksi, sangat tergantung skil pencakernya, ada yang dua minggu langsung lolos karantina berangkat, ada yang satu bulan, ada yang tiga bulan hingga enam bulan, tergantung penilaian dan kebutuhan dari perusahaan.
Dalam dua tahun ini kita sudah berangkatkan 79 orang ke Jepang. Artinya untuk jalur LPK Kisaha harus mendaftar dan mengikuti program pelatihan. Yang sudah kita berangkatkan itu untuk bidang pengolahan makanan, pertanian, peternakan, otomotif, medis, kontruksi, tenaga surya dan teknologi logam serta masih banyak lagi, rata rata dari Sukabumi, Bandung dan Cianjur.
Program ini, Jepang hanya membatasi untuk 14 bidang tenaga kerja, apa saja itu diantaranya?
Jadi dari 345 ribu tenaga kerja impor yang dibutuhkan Jepang dari delapan negara termasuk Indonesia, untuk tenaga restoran butuh 5300 orang, kontruksi butuh 40 ribu orang, pertanian butuh 36 ribu orang, penolahan makanan butuh 34 ribu orang, dan ini yang paling besar Jepang butuh 50 ribu tenaga kerja, trutama untuk mengurusi banyak lansia disana.
Nah untuk bidang yang dibutuhkan ini, brapa sih penghasilannya? Bener nggak lebih gede dari di Indonesia?
Dari komunikasi kita dengan 22 perusahaan dan testimony lulusan LPK yang sudah bekerja di Jepang rata rata penghasilannya untuk semua bidang ini mencapai Rp 15 juta perbulan dan bisa mencapai RP 18 juta perbulan untuk kategori lemburnya.
Untuk persyaratan akademis atau pendidikannya gmana? Apa yang Jepang butuhkan?
Jadi umumnya mereka butuh ijazah SLTA sederajat hingga sarjana strata satu. Khusus bidang yang spesifik seperi perawat harus memiliki ijazah lulusan sekolah keperawatan atau medis. Yang lainnya cukup ijasah umum, dan memang lulusan SMK akan lebih diminati jika sesuai dengan bidang yang dituju.
Ini untuk laki laki dan perempuan dengan syarat sehat jasmani rohani, ada syarat khusus fisik, perempuan tinggi badan miniman 150 cm, laki-laki 160 cm, dibawa standar ini toleransinya hanya 2 cm. Syarat usia 18 hingga 28 tahun, mereka butuh usia produktif.
Nah untuk informasi lebih lanjut terkait, ingin jadi buruh migran ke Jepang hubungi saja kang Yudi Hermawan, Ketua LPK Kihasa Ashabulyamin yang berkantor pusat di Kabupaten Cianjur, atau bisa nanya langsung via wa 0852-2070-9719. Atau hubungi perwakilannya sukabuminya, Koko Muhamad di nomor wa 0816-594-813, semoga berhasil ke Jepang guys!