Jakarta – Masuknya investasi dari China di Morowali kerap menjadi pembahasan negatif banyak pihak. Sebab, banyak yang menyebut jumlah tenaga kerja asing (TKA) di sana menggeser tenaga kerja lokal.
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meminta masyarakat menyikapi dengan bijak investasi China di Indonesia khususnya di Morowali, Sulawesi Tengah. Pasalnya investasi Negeri Tirai Bambu tersebut mampu menyerap 25.000 tenaga kerja Indonesia.
“Contoh di Kawasan Industri Morowali. Investasi China di sana hingga saat ini membuka 28.000 lapangan kerja. Dari 28.000 lapangan kerja yang tersedia 3.000 orang diisi tenaga kerja dari China dan 25.000 orang atau sebagian besar diisi oleh tenaga kerja Indonesia,” kata Hanif dalam keterangannya, Jumat (25/1/2019).
Menurut Hanif, isu tenaga kerja China mengambil lapangan kerja di Indonesia tidak benar. Faktanya, pekerja China hanya sekitar 10,7% dari total lapangan kerja yang ada di Morowali.
“Apakah benar tenaga kerja asing khususnya tenaga kerja China mengambil lapangan pekerjaan dari tenaga kerja lokal? Tidak benar. Karena tenaga kerja China yang ada di Indonesia sebagian besar adalah tenaga kerja China yang muncul sebagai konsekuensi adanya investasi dari sebuah negara,” tutur Hanif.
Untuk itu, lanjut Hanif, seharusnya investasi negara lain khususnya China harus disyukuri karena membuka banyak kesempatan kerja baru.
“Kalau tidak ada investasi dari China justru 28.000 lapangan kerja yang ada di Morowali menjadi tidak ada. Jadi jangan salah paham memahami masalah investasi dan tenaga kerja asing,” ungkap Hanif. (fdl/ara)