Jakarta – Bisnis bar-resto Holywings salah satu yang terdampak adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel. Biasanya di waktu normal tempat itu selalu ramai, terlebih di akhir pekan.
Co-Founder Holywings, Ivan Tanjaya mengatakan selama PPKM ini omzetnya anjlok 90%. Hal itu terpaksa membuatnya harus memotong gaji karyawan.
“Holywings kan kafe dan resto, tempat nongkrong, kita jujur di atas 90% penurunannya, di atas 90%. Karyawan kita gaji meski nggak full. Jadi sebagai pelaku usaha kafe semasa PPKM kita super suffering (menderita),” kata Ivan saat mendampingi Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, saat Site Visit ke sejumlah restoran di Bilangan Menteng, Rabu (1/9/2021) lalu.
Kondisi serupa juga terjadi pada bar & resto lainnya, yakni Ms. Jackson yang berlokasi di Senopati, Jakarta Selatan. Pihaknya terpaksa harus merumahkan ratusan karyawan karena pendapatan yang hilang hampir 90%.
“Ms. Jackson sama beberapa kafe pada saat itu hampir 200 karyawan kami rumahkan, tapi mau nggak mau kita gaji karena nggak bisa di-PHK. Jadi kalau hitung profit and loss mending dirumahkan daripada dipecat, jadi mau nggak mau. Pendapatan loss hampir 90% kurang lebih,” jelas Co-Founder Ms Jackson, Vinnie K Rumbayan.
Vinnie pun mengungkap saat PPKM berlangsung sebagai pelaku usaha merasa sakit hati dengan adanya aturan itu. Mengingat banyak bisnisnya yang harus ditutup karena jika dibuka juga tidak untung.
“PPKM ini kan bikin kita sakit ya, semua sakit karena PPKM, semua juga berdarah-darah karena PPKM. Jadi kenapa milih tutup resto-kafe ya karena juga nggak ada untungnya. Kami stop delivery juga nggak ada untungnya,” ujarnya.
Di tempat yang sama Founder dari GIOI, Anthony Sadeli mengungkap usahanya merosot hingga 80%. Meskipun adanya pelonggaran saat ini bisa ada kenaikan pendapatan, tetapi untuk kembali ke kondisi sebelum pandemi disebut cukup sulit.
“Pendapatan tentu turun 70-80% tetapi kami mengandalkan delivery dan memperdayakan karyawan yang ada. Harapannya, bisa ada kenaikan keuntungan tetapi kami tidak bisa expect 100% lebih kalau bisa harapan kita profit kita 80%. Tetapi ini kan karena sudah dua tahun itu juga jadi masa masa yang sulit bagi kami,” tutupnya.