Merdeka.com – Indonesia dan China resmi menjalin kerja sama dalam proyek Two Countries Twin Park. Dalam rangka memenuhi persyaratan yang ditetapkan Pemerintah Indonesia, investor asal China diminta turut mengembangkan sumber daya manusia (SDM) lokal.
“Investor China diminta turut mengembangkan SDM lokal,” kata kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (14/1).
Pengembangan SDM lokal yang dilakukan meliputi memberikan pelatihan vokasi untuk 11 bidang. Antara lain terkait Internet of Things, Artificial Intelligence, Big Data, Electric Vehicle, dan manufaktur baterai.
Dalam hal ini, kata Luhut, China juga telah berkomitmen untuk mendirikan politeknik industri. Pemerintah China merencanakan untuk meningkatkan jumlah penerima beasiswa dari pelajar Indonesia. Selain itu juga akan ditambah dengan pertukaran tenaga pengajar dan magang kerja.
Pemerintah Indonesia saat ini juga berharap dapat bekerja sama dengan Tiongkok untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), Pendidikan, dan Industri di Indonesia. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk penyerapan keberhasilan Tiongkok sebelumnya dalam pengentasan kemiskinan.
“Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi dari program ini,” kata Luhut.
Sebelumnya, Indonesia dan China sepakat akan melakukan pengembangan kawasan industri di masing-masing negara. Kedua negara akan mengimplementasikan kerja sama bertajuk ‘Two Countries Twin Park’ yang diusulkan Pemerintah Provinsi Fujian, China.
Dalam pengembangan kawasan industri ini akan melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang. Di masa depan perusahaan asal China juga dapat melakukan investasi di Indonesia.
Khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium. Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan RRT.
“Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi dari program ini,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (14/1).