0 0
Read Time:1 Minute, 7 Second


Jakarta – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini bisa lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan dari data survei yang dilakukan oleh bank sentral seperti data ekspor impor, survei penjualan eceran pertumbuhan ekonomi secara tahunan hampir sama dengan kuartal I 2019.

“Kami sudah sampaikan kecenderungan pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini melandai, artinya melandai itu apa? pertumbuhan ekonominya year on year hampir sama dengan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019,” kata Perry di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/7/2019).

Dia mengungkapkan angka pertumbuhan ekonomi kurang lebih berada di kisaran 5,07% – 5,1%. Dengan sumber pertumbuhan yakni konsumsi rumah tangga yang masih didorong oleh periode pemilihan umum dan pengeluaran lebih tinggi seperti ramadan dan Idul Fitri.

“Sumber pertumbuhan lainnya adalah investasi bangunan, ini berkaitan dengan proyek infrastruktur pemerintah untuk menopang pertumbuhan ekonomi kuartal II,” jelas dia.

Menurut Perry sementara kinerja ekspor itu sedikit terdampak dari perang dagang yang sudah mulai terlihat pada kuartal II tahun ini. Terutama memang di sejumlah ekspor komoditas maupun manufaktur, kecuali jika ekspor komoditas yang melandai. Namun ekspor batu bata dan sawit masih dalam kondisi baik.

“Tapi ada dampak trade war, demikian juga ekspor manufaktur ke AS, sejumlah kinerja ekspor masih baik. Kebiasaan tipikal di Indonesia, kalau ekspor turun impor juga turun, karakteristiknya begitu kita tunggu saja data dari BPS ya,” jelas dia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *