Jakarta – Produsen cokelat mewah, Godiva Chocolates berencana akan menutup dan menjual 128 tokonya di Amerika Serikat (AS). Rencana itu diharapkan rampung pada Maret akhir 2021.
Mengutip dari CNN, Senin (25/1/2021) namun, perusahaan tidak mengungkap berapa banyak karyawan yang akan terdampak PHK akibat rencana itu. Meski ratusan toko di AS ditutup, Godiva akan tetap membuka semua tokonya di seluruh Eropa, Timur Tengah, dan China.
Godiva sempat membuka kafe pertamanya di AS di New York City pada April 2019 dan mengumumkan rencananya untuk membuka 10 kafe lagi di New York dan lebih dari 400 di seluruh AS. Itu adalah bagian dari rencana untuk membuka 2.000 kafe baru di seluruh dunia.
Tapi rencana itu tidak pernah membuahkan hasil. Sebab, toko-toko cokelat Godiva hanya ditempatkan di mal-mal saja. Penjualan toko pun telah anjlok bahkan sebelum pandemi COVID-19 melanda.
Kini sebagian besar penjualan digenjot melalui penjualan online dari toko grosir, klub, dari mitra ritel Godiva.
Perubahan bisnis ini terjadi sejak COVID-19 melanda. Bahkan, belasan bisnis di AS keadaannya semakin memburuk. Terutama bisnis yang berada di mal, dari toko barang mewah hingga restoran.