0 0
Read Time:1 Minute, 7 Second

JAKARTA, KOMPAS.com –  Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memproyekasikan nilai tukar rupiah hari akan mengalami tekanan seiring memanasnya hubungan antara China dan AS. Hal ini terjadi setelah AS meminta China untuk menutup kantor konsulatnya di Houston.

“Meningkatnya ketegangan hubungan AS dan China karena AS meminta penutupan konsulat China di Houston, menjadi indikasi yang akan mendorong pelemahan nilai tukar emerging market terhadap dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Tidak mendapat titik temu, hal ini justru berpotensi membuat China murka dan melakukan pembalasan kepda pemerintah AS. Ini tentunya semakin memperburuk hubungan dua negara ekonomi terbesar dunia dan dikhawatirkan merembet ke isu perdagangan. “Hubungan perdagangan yang kurang baik antara dua ekonomi terbesar dunia bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global,” jelas dia.

Di sisi lain, pasar juga masih khawatir mengenai penularan virus Covid-19 yang masih terus menunjukkan peningkatan jumlah kasus. Sementara dunia farmasi juga terus menggenjot uji coba vaksin agar bisa segera diproduksi secara masal.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.600 per dollar AS sampai dengan Rp 14.800 per dollar AS.

Sementara pada awal perdagangan di pasar spot, rupiah mengalami penguatan.

Mengutip data Bloomberg pukul 10.06 WIB rupiah berada pada level Rp 14.623 per dollar AS atau menguat 0,19 persen dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.650 per dollar AS.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By kspsi

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *