Liputan6.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan Jumat ini. Namun potensi penguatan masih terbuka lebar.
Mengutip Bloomberg, Jumat (27/11/2020), rupiah dibuka di angka 14.105 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.100 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke 14.115 per dolar AS.
Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.100 per dolar AS hingga 14.100 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,80 persen.
Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.145 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.130 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ini berpeluang menguat tipis dibayangi sentimen vaksin dan eskalasi kasus COVID-19.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan sentimen terhadap aset berisiko pagi ini cukup beragam.
“Sentimen positif terhadap hasil uji vaksin berkurang karena analis meragukan hasil uji vaksin Astrazeneca yang sebelumnya dilaporkan bagus,” ujar Ariston dikutip dari Antara.
Selain itu, lanjut Ariston, kenaikan kasus COVID-19 di dunia juga membayangi pergerakan harga aset berisiko.
Menurutnya, penguatan rupiah bisa saja tertahan hari Ini dengan sentimen yang beragam tersebut. Rupiah bisa menguat tipis.
“Rupiah masih didukung neraca berjalan kuartal III yang positif dan prospek pemulihan ekonomi Indonesia di kuartal IV,” kata Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini [rupiah](https://www.liputan6.com/tag/rupiah “”) bergerak di kisaran 14.050 per dolar AS hingga 14.180 per dolar AS.