Merdeka.com – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Rabu (12/8). Rupiah dibuka di Rp 14.640 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan sebelumnya di Rp 14.680 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak stagnan usai pembukaan ke posisi Rp 14.645 per USD. Namun Rupiah langsung melemah tajam dan saat ini berada di posisi Rp 14.705 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpotensi tertekan seiring indikasi pemulihan ekonomi Amerika Serikat. “Ada potensi pelemahan rupiah. Nilai tukar regional terlihat melemah di awal perdagangan hari ini,” kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (12/8).
Menurutnya, dolar AS terlihat menguat sejak semalam karena indikasi pemulihan ekonomi di AS dari rilis data-data tenaga kerja dan indeks harga produsen bulan Juli yang lebih bagus dari proyeksi. “Penguatan dolar AS ini bisa menekan pergerakan nilai tukar emerging markets termasuk rupiah,” imbuhnya.
Selain itu, kabar belum adanya kemajuan pembicaraan stimulus AS antara dua partai berkuasa, Partai Republik dan Partai Demokrat, juga bisa melemahkan sentimen terhadap aset berisiko pagi ini. Ariston memperkirakan rupiah berpotensi tertekan di kisaran Rp14.550 per USD hingga Rp14.750 per USD.