JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah menguat lagi di tengah pelemahan dollar Amerika Serikat (AS).
Pada Jumat (25/1/2019) pukul 10.42 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,15 persen ke level Rp 14.149 per dollar AS dibandingkan dengan kemarin pada Rp 14.170 per dollar AS.
Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) berada di Rp 14.163 per dollar AS, melemah 0,15 persen dari posisi kemarin pada Rp 14.141 per dollar AS.
Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, penguatan tipis rupiah pada pembukaan perdagangan pasar spot pagi ini akibat dua sentimen eksternal utama, yakni optimisme pertemuan AS dan China yang akan berlangsung akhir Januari dan keberlangsungan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan pekan depan.
” Investor juga masih menunggu keputusan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit),” tutur Ibrahim pada Jumat.
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia ( BI) juga dinilai sudah mengambil langkah apik untuk menahan perlambatan ekonomi global dengan pemberlakukan sistem Operasi Pasar Terbuka (OPT).
“Operasi moneter ini merupakan kontraksi-ekspansi likuiditas yang mampu memberikan kepastian bagi pengelolaan likuiditas perbankan,” tambah Ibrahim.
Dirinya juga berpendapat strategi BI memperdalam pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), berpotensi mampu mendorong korporasi dalam negeri untuk lebih aktif dan efektif. Hal ini merupakan cara untuk membuat para investor, baik domestik maupun asing, menjadi betah bermain di pasar domestik.
Namun begitu, Ibrahim tak yakin jika penguatan rupiah akan berlangsung lama. Sebab saat ini, AS juga sedang bergumul dalam masalah politik dan ekonomi Venezuela. Venezuela merupakan salah satu produsen minyak terbesar.
Jika campur tangan AS menyebabkan harga minyak naik, ada kemungkinan rupiah akan melemah karenanya.
Dengan demikian Ibrahim memprediksi rupiah memiliki harapan menguat tipis di akhir perdagangan hari ini pada level Rp 14.123 per dollar AS – Rp 14.180 per dollar AS.
Indeks dollar hari ini terkoreksi ke 96,39 dari posisi kemarin pada 96,60. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini cenderung stagnan jika dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu pada 96,34.
Sementara hampir seluruh mata uang Asia menguat terhadap the greenback. Hanya mata uang yen yang melemah terhadap dollar AS hingga siang ini. (Amalia Fitri)