JAKARTA, KOMPAS.com – Rupiah pagi ini dibuka melemah pada awal pembukaan pasar spot Kamis (7/11/2019). Dari data Bloomberg, rupiah pagi ini dibuka Rp 14.040 per Dollar AS melemah 0,12 persen atau 22 poin dibanding penutupan sore kemarin Rp 14.022.
Ekonom dari Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan pergerakan rupiah cenderung melemah akibat sentimen eksternal. Ia mengatakan bahwa negosiasi dagang antara AS dan China yang rencananya berlangsung pada akhir tahun ini akan berimbas pada pelemahan rupiah.
“Meskipun negosiasi berjalan dengan baik, tapi deal signing masih menunggu sampai dengan Desember. Itu yang akan menekan rupiah pada hari ini,” kata Josua kepada Kompas.com, Kamis (7/11).
Sebelumnya, penandatanganan kesepakatan AS dan China batal pada November ini menyusul lokasi pertemuan di Chili yang sedang tidak kondusif. Keduanya kemudian berencana melangsungkan kesepakatan tersebut pada Desember 2019 yang hingga kini masih memperdebatkan persyaratan lokasi pertemuan.
Trump dijadwalkan berada di London untuk pertemuan para pemimpin NATO pada 3-4 Desember 2019. Orang-orang terdekat Trump mengatakan bahwa penandatanganan kesepakatan bisa saja dilangsungkan di daerah sekitar London sebelum atau setelah kunjungan Trump.
Lebih lanjut Josua memproyeksikan pergerakan rupiah sepanjang hari ini berada di angka Rp 14.000 sampai dengan Rp 14.100 per Dollar AS.