Jakarta – Hingga saat ini proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.946 orang. Dari total pekerja itu sebanyak 558 orang merupakan tenaga kerja asing (TKA)
Hal itu diungkapkan oleh Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI hari ini.
“Untuk serapan tenaga kerja secara total sudah mencapai 1.946 orang, dari situ ekspatriat sebanyak 558 orang,” ucapnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Dari jumlah TKA yang ada di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu paling banyak posisinya sebagai staff, Insinyur atau pekerja yang memiliki keahlian sebanyak 373 orang. lalu untuk posisi manajer atau Project Manager sebanyak 167 orang.
Sisanya, 14 orang menempati posisi General Manager, 3 orang Project Director/Deputy Project Director, dan 1 orang penerjemah. Menurut data Aloy tidak ada TKA yang menempati posisi pekerja paling bawah.
TKA itu seluruhnya dibawa oleh perusahaan China yang tergabung dalam konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Perusahaan China yang paling banyak membawa TKA adalah Sinohydro sebanyak 388 orang, China Railway Group Limited sebanyak 119 orang.
Sementara untuk pekerja lokal jumlahnya sebanyak 1.388 orang. Pekerja lokal paling banyak mengisi posisi unskill labour atau pekerja tanpa keahlian sebanyak 768 orang.
Sementara untuk posisi staff, insinyur atau pekerja yang memiliki keahlian sebanyak 547 orang. Lalu posisi manajer atau Project Manager sebanyak 38 orang, penerjemah 32 orang, General Manager 2 orang dan Project Director/Deputy Project Director sebanyak 1 orang.