Jakarta, CNBC Indonesia – Media sosial bagi para profesional, LinkedIn terimbas pandemi Covid-19. Perusahaan pun memutuskan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 960 karyawannya.
Kabar kurang baik ini disampaikan oleh CEO LinkedIn Ryan Roslansky pada Senin (20/7/2020) melalui memo ke seluruh karyawannya.
“Setelah berminggu-minggu berdiskusi dan berunding, tim eksekutif dan Saya telah membuat keputusan yang sangat sulit untuk mengurangi 960 karyawan atau sekitar 6% dari total karyawan, di seluruh tim Global Sales dan Talent Acquisition,” ujar Ryan Roslansky, seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (21/7/2020).
Bagi karyawan yang kena PHK, LinkedIn akan memberikan pesangon minimal 10 minggu gaji dan bisa saja meningkatkan berdasarkan aturan tertentu dan coverage asuransi selama 12 bulan dan semua karyawan bisa memiliki perangkat seperti Laptop hingga telepon yang dipinjamkan perusahaan.
“Bagi karyawan kamu yang akan meninggalkan perusahaan, saya ucapkan terima kasih atas dampak positif yang diberikan. Waktu Anda dan dan usaha yang telah diberikan sangat kritikal untuk membantu mengimplementasikan visi LinkedIn,” terangnya.
LinkedIn didirikan pada 2003 oleh Reid Hoffman, Konstantin Guericke, Jean-Luc Vaillant, Allen Blue dan Eric Ly. Pada 2016 perusahaan ini diakuisisi Microsoft Corp dengan nilai US$26,2 miliar.